
Suku Bunga AS Naik 0,75%, IHSG Perlu Banyak Dukungan Doa

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir anjlok 0,61% ke 7.007 pada perdagangan kemarin, Rabu (15/6/2022).
Perdagangan saham cukup volatil kemarin. IHSG dibuka melemah tetapi rebound dalam waktu singkat.
Hanya saja kurang dari satu jam selang perdagangan dibuka, IHSG langsung tertekan. Bahkan indeks sempat anjlok ke posisi terendahnya di 6.966.
Investor asing kembali mencatatkan aksi jual bersih senilai Rp 685 miliar di pasar reguler.
Sentimen pasar masih diwarnai oleh rapat komite pengambil kebijakan bank sentral AS yang digelar pekan ini di mana The Fed menaikkan suku bunga sebesar 0,75% menjadi 1,75%. Kenaikan ini lebih tinggi dari konsensus yang memperkirakan The Fed hanya akan menaikkan suku bunga sebesar 0,5%.
Selain itu pasar juga diwarnai sentimen dengan kabar dari istana. Setelah berbagai rumor yang beredar, Presiden Joko Widodo resmi melakukan reshuffle pada jajaran kabinetnya.
Dua orang Menteri diganti yaitu Muhammad Lutfi sebagai Menteri Perdagangan diganti oleh Zulkifli Hasan dan Sofyan Djalil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) diganti oleh Hadi Tjahjanto.
Analisis Teknikal
![]() Teknikal |
Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode harian (daily) dan menggunakan indikator Bollinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).
Jika melihat level penutupan IHSG dan indikator BB kemarin, pergerakan indeks cenderung turun menuju batas bawah BB terdekat di 7.006.
Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.
Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.
Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.
RSI IHSG terpantau melemah ke level 48 dari level RSI sehari sebelumnya di 51. RSI cenderung turun yang mengindikasikan adanya penguatan momentum jual.
Apabila menggunakan indikator teknikal lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis EMA 12 tampak mulai memotong garis EMA 26 dari atas dan bar histogram semakin mendekati wilayah negatif yang bisa mencerminkan adanya peluang terjadinya tren koreksi.
Waspadai potensi penurunan lanjutan untuk IHSG hari ini. Level support terdekat IHSG untuk hari ini berada di 7.000 dan selanjutnya jika level tersebut tertembus maka IHSG berpeluang drop dan menguji level support selanjutnya di 6.900.
Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000