
Emas Pegadaian Lagi Diskon Nih, Besok Harga Bisa Naik

Optimisme sedang melanda pasar emas. Ditandai dengan kenaikan harga logam mulia tersebut selama lima hari beruntun. Ini terjadi setelah mata uang dolar Amerika Serikat (AS) terus bergerak ke bawah karena tertekan kekhawatiran resesi.
Harga emas dunia di pasar spot ditutup di US$ 1.865,83/troy ons, naik 0,68% dibanding posisi sebelumnya. Ini merupakan level tertinggi sejak dua minggu lalu.
Dollar Index yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,3% ke 101,769 pada perdagangan kemarin. Dollar telah melorot dari puncak tertinggi di 104,85 yang tercatat pada tanggal 12 Mei. Hal ini jadi katalis positif bagi emas yang dibanderol dengan dolar karena membuatnya lebih murah bagi pemegang mata uang lain.
Di sisi lain, yield surat utang pemerintah AS terus turun dari level tertingginya di 3,2%. Kemarin tercatat di 2,75%.
"Kelemahan dalam indeks dolar bersama dengan penurunan imbal hasil obligasi pemerintah AS dari tertinggi baru-baru ini telah memberikan lingkungan yang mendukung untuk emas," kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.
Reli harga emas juga dibantu oleh meningkatnya kekhawatiran akan resesi ekonomi AS. Hal ini kemudian membuat emas kembali berkilau.
"Pedagang emas semakin mempertanyakan kesiapan Fed untuk masuk ke dalam resesi, karena kekhawatiran ekonomi yang berkembang memberi kehidupan ke pasar emas. Aliran naik dari CTA bersama dengan pertumbuhan baru ETF telah mendukung pemulihan," tulis analis di TD Securities dalam sebuah catatan
Presiden Fed Atalanta Raphael Bostic mengatakan bahwa para pejabat bank sentral AS (Federal Reserves/The Fed) harus lebih berhati-hati untuk menghindari "dislokasi ekonomi yang signifikan" dengan kenaikan suku bunga terlalu tajam.
"Sekarang kita tahu apa yang kita dapatkan dari Fed, Anda dapat berargumen bahwa emas sekali lagi memiliki jalur yang cukup jelas untuk bergerak maju," tambah Meger.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]