
Harga Emas Antam Drop, Terseret Pelemahan Emas Dunia

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas Antam turun pada perdagangan hari ini (18/5/2022), baik harga beli maupun harga jual seiring dengan emas dunia yang melemah.
Melansir data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com, harga emas batangan produk 1 gram di Rp 971.000/gram, turun Rp 3.000/gram atau 0,3% dari posisi sebelumnya.
Sementara harga buyback (harga yang digunakan ketika menjual emas kembali) turun Rp 3.000/gram atau 0,3% dibanding perdagangan kemarin. Pada perdagangan hari ini harga emas buyback tercatat Rp 855.000/gram.
"Harga jual kembali adalah sama untuk semua pecahan dan tahun produksi. Untuk transaksi buyback silakan menghubungi Butik Emas LM terdekat dengan jam layanan pada hari kerja Senin-Jumat. Pembayaran dilakukan secara transfer pada H+2 s/d H+3 (hari kerja). Jika kemasan rusak atau hilang dikenakan potongan sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku," jelas keterangan di situs Antam.
Gerak harga emas Antam sejalan dengan emas dunia yang melemah pada perdagangan kemarin. Pada perdagangan Selasa (17/5/2022) harga emas acuan dunia di pasar spot ditutup di US$ 1.814,67/troy ons, turun 0,5% dari posisi sebelumnya.
Harga emas acuan tertekan setelah pernyataan ketua The Fed Jerome Powell yang menyatakan kenaikan suku bunga akan tetap agresif.
Selain itu, penjualan ritel AS tercatat sesuai dengan ekspektasi pasar dengan menguat 0,9% pada April. Ini menunjukkan permintaan tetap kuat meskipun inflasi tinggi dan meredakan beberapa kekhawatiran bahwa ekonomi sedang menuju ke dalam resesi.
"Sentimen untuk pasar logam mulia mulai menjadi lebih bearish. Itu bisa berarti berita buruk untuk emas bergerak naik, terutama karena Federal Reserve terus terdengar nada hawkish," kata McKay, ahli strategi komoditas di TD Securities.
Ketua The Fed Jerome Powell pada Konferensi Wall Street Journal diketahui akan all out menurunkan inflasi. Powell akan mendukung kenaikan suku bunga sampai inflasi turun ke tingkat yang sehat.
Pernyataan The Fed kemudian mendorong imbal hasil obligasi Amerika Serikat tenor 10 tahun mendekati 3%. Yield obligasi AS kemarin naik 0,12% ke 2,9988%.
Tingginya yield obligasi menjadi sentimen negatif. Emas merupakan aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Saat memegang emas, opportunity cost naik dibandingkan dengan memiliki obligasi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Emas Antam Makin Mahal, Sejuta Lebih!