Epic Comeback! Emas Antam Balik ke Sejuta

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas batangan produksi PT Antam Tbk (ANTM) menguat dan kembali mencapai Rp 1 juta per gram pada perdagangan hari ini (25/3/2022).
Melansir data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com, harga emas batangan produk 1 gram di Rp 1.000.000/batang, naik Rp 6.000/gram atau 0,6% dibandingkan kemarin.
PT Antam menjual emas mulai ukuran 0,5 gram hingga 1.000 gram. Harga jual tersebut belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.
Berikut daftar lengkap harga emas batangan di Butik LM Graha Dipta Pulo Gadung, berdasarkan situs logammulia.com.
Berat | Harga Dasar | Harga NPWP (+Pajak 0.45%) | Harga Non NPWP (+Pajak 0.90%) |
0.5 gr | Rp 550,000 | Rp 552,000 | Rp 554,000 |
1 gr | Rp 1,000,000 | Rp 1,004,000 | Rp 1,009,000 |
2 gr | Rp 1,940,000 | Rp 1,948,000 | Rp 1,957,000 |
3 gr | Rp 2,885,000 | Rp 2,897,000 | Rp 2,910,000 |
5 gr | Rp 4,775,000 | Rp 4,796,000 | Rp 4,817,000 |
10 gr | Rp 9,495,000 | Rp 9,537,000 | Rp 9,580,000 |
25 gr | Rp 23,612,000 | Rp 23,718,000 | Rp 23,824,000 |
50 gr | Rp 47,145,000 | Rp 47,357,000 | Rp 47,569,000 |
100 gr | Rp 94,212,000 | Rp 94,635,000 | Rp 95,059,000 |
250 gr | Rp 235,265,000 | Rp 236,323,000 | Rp 237,382,000 |
500 gr | Rp 470,320,000 | Rp 472,436,000 | Rp 474,552,000 |
1000 gr | Rp 940,600,000 | Rp 944,832,000 | Rp 949,065,000 |
Harga emas naik ke level tertinggi lebih dari satu minggu karena kekhawatiran atas melonjaknya inflasi. Ditambah ketidakpastian seputar konflik di Ukraina mengangkat daya tarik emas sebagai safe haven dan lindung nilai inflasi.
"Tekanan inflasi adalah dasar yang sangat kuat dan terus menjadi faktor fundamental pendukung utama yang mendorong harga emas. Ada faktor pendukung lainnya, terutama perang di Ukraina," kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.
Potensi inflasi yang tinggi membuat bank sentral Amerika Serikat (The Fed) berpandangan lebih hawkish dalam penetapan kebijakan moneter. Di awal pekan ini, ketua The Fed, Jerome Powell mengatakan siap menaikkan suku bunga lebih dari 25 basis poin untuk meredam inflasi.
"Kami akan melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan stabilitas harga. Secara khusus, jika kami menyimpulkan kenaikan suku bunga lebih dari 25 basis poin tepat dilakukan, kami akan melakukannya. Dan jika kami memutuskan perlu melakukan pengetatan di luar dari kebiasaan yang normal, kami juga akan melakukannya," kata Powell sebagaimana dilansirCNBC International, Senin (22/3/2022).
Selain itu, bank investasi Jefferies saat ini memproyeksikan suku bunga akan dinaikkan 50 basis poin pada bulan Mei dan Juni. Sebelumnya ada investasi Goldman Sachs yang memberikan proyeksi sama.
Goldman Sachs merupakan bank yang sebelumnya memprediksi The Fed akan menaikkan suku bunga sebanyak 7 di tahun ini. Prediksi tersebut jitu, dalam dot plot yang dirilis The Fed pekan lalu menunjukkan suku bunga akan dinaikkan di setiap pertemuan di tahun ini.
Meski demikian, bukan berarti emas tidak punya peluang kembali melesat. Malah, emas diprediksi bisa kembali ke kisaran US$ 2.000/troy ons, tetapi syaratnya bursa saham global mengalami kemerosotan akibat kenaikan suku bunga The Fed yang agresif.
"Pelemahan pasar saham diperlukan agar emas bisa menguat. Jika pasar saham bergerak naik seiring dengan kenaikan suku bunga The Fed, maka emas dalam tekanan besar," kata Mike McGlone, analis komoditas senior di Bloomberg Intelligence, sebagaimana dilansir Kitco, Selasa (22/3).
Menurut McGlone, saat periode kenaikan suku bunga The Fed terjadi di 2018, bursa saham merosot hingga 20%. Jika itu terjadi lagi di tahun ini, harga emas bisa kembali ke US$ US$ 2.000/troy ons.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
Bun! Harga Emas Antam Naik, tapi Belum Rp 1 Juta Lagi
(ras/ras)