Uni Eropa Mau 'Haramkan' Minyak Rusia, Harga Naik!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
22 March 2022 08:39
In this pool photo taken on Thursday, Feb. 14, 2019, Russian President Vladimir Putin, right, attends a training session with the Russian national judo team at the Yug-Sport Training Center in Sochi, Russia. (Mikhail Klimentyev, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)
Foto: AP/Mikhail Klimentyev

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak dunia bergerak naik pada perdagangan pagi hari ini. Level US$ 100/barel sudah lumayan jauh terlampaui.

Pada Selasa (22/3/2022) pukul 07:46 WIB, harga minyak jenis brent berada di US$ 117,49/barel. Naik 1,62% dari posisi penutupan hari sebelumnya.

Sementara yang jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) harganya US$ 114,16/barel. Bertambah 1,82%.

Kemarin, harga minyak ditutup naik tajam. Harga brent dan light sweet menutup hari dengan lonjakan masing-masing 7,12% dan 7,09%.

Jika hari ini harga si emas hitam kembali finis di jalur hijau, maka akan menjadi kenaikan selama empat hari beruntun.

Sentimen pengerek harga minyak masih berpusat di konflik Rusia-Ukraina. Negeri Beruang Merah belum jera, masih melancarkan gempuran ke negara kelahiran legenda sepakbola Andriy Shevchenko tersebut.

Akibatnya, Rusia selalu dalam bayang-bayang sanksi termasuk di bidang ekonomi. Amerika Serikat (AS) telah 'mengharamkan' minyak dari Rusia masuk ke wilayahnya. Hal serupa sedang dipikirkan oleh Uni Eropa.

"Kami sedang menyusun sanksi kelima dan banyak proposal yang masuk," sebut seorang pejabat Uni Eropa kepada Reuters.

"Sanksi-sanksi kami bertujuan untuk membuat Presiden Putin (Vladimir Putin, Presiden Rusia) berpikir ulang. Di antara kami, ada beberapa negara yang sensitif terhadap isu minyak dan gas. Meski demikian, tidak ada yang tabu," kata seorang pejabat di kantor kepresidenan Prancis, juga dikutip dari Reuters.

Apabila sanksi larangan impor minyak Rusia oleh Uni Eropa terwujud, maka pasokan di pasar dunia akan semakin seret. Maklum, minyak dari Rusia memainkan peran yang signifikan di pasar global.

Tanpa minyak dari Rusia, keketatan pasokan bakal kian terasa. Akibatnya, harga pun melejit.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Inflasi Melesat, Sekarang Waktu Yang Tepat Investasi Emas?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular