Dipanggil SWI, Vincent Raditya Terkait dengan Binary Option?
Jakarta, CNBC Indonesia - Satgas Waspada Investasi (SWI) Otoritas Jasa Keuangan mengaku sempat memanggil influencer Vincent Raditya. Pemanggilan dilakukan karena Vincent diduga melakukan tindakan seperti yang dilakukan Indra Kenz dan Doni Salmanan.
Ketua SWI Tongam Lumban Tobing berkata pemanggilan terhadap influencer itu sudah dilakukan pada 10 dan 14 Februari lalu.
"Pada tanggal 10 dan 14 Februari 2022, SWI telah memanggil sejumlah afiliator dan influencer yaitu Indra Kesuma, Doni Muhammad Taufik, Vincent Raditya, Erwin Laisuman, dan Kenneth William yang diduga telah memfasilitasi produk binary option dan broker ilegal yang tidak terdaftar di Bappebti seperti Binomo, Olymptrade, dan Quotex," kata Tongam kepada CNBC Indonesia, Rabu (9/3/2022).
SWI menyebut tidak seluruh influencer menjadi affiliator. Ada di antaranya yang hanya sebagai endorser atau memasarkan produk dari broker ilegal namun tidak melakukan perekrutan.
Akan tetapi, SWI akan melakukan pemanggilan terhadap affiliator/influencer/endorser yang telah mempromosikan binary option dan broker ilegal secara bertahap.
"Dalam waktu dekat, Satgas Waspada Investasi berencana untuk melakukan kegiatan edukasi dengan target para influencer/endorser untuk memberikan pemahaman dalam membedakan mana kegiatan yang legal dan ilegal," katanya.
Beberapa waktu lalu, dia menyebut selama 10 tahun terakhir kerugian masyarakat akibat investasi ilegal mencapai Rp 117,5 triliun. SWI mengungkapkan umumnya pengembalian dana milik nasabah dalam investasi ilegal sulit, terutama apabila uangnya sudah digunakan oleh pelaku atau dibagi-bagikan kepada member-member lama.
"Kalau kita lihat kerugian masyarakat mulai 2011-2022 itu mencapai Rp 117,5 triliun ruginya," ujarnya.
Dalam penelusuran SWI ada beberapa ciri-ciri investasi ilegal, yakni:
- Menjanjikan keuntungan tidak wajar dalam waktu cepat
- Menjanjikan bonus pada perekrutan anggota baru member get member
- Memanfaatkan tokoh masyarakat atau tokoh agama atau public figure untuk menarik minat berinvestasi
- Klaim tanpa risiko
- Legalitas tak jelas (tidak memiliki izin usaha atau memiliki izin kelembagaan tetapi tidak punya izin usaha atau memiliki izin kelembagaan dan izin usaha namun melakukan kegiatan yang tidak sesuai dengan izinnya).
(hps/hps)