Emas Dunia Melesat, Emas Antam Siap Mengudara

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Selasa, 25/01/2022 11:43 WIB
Foto: Ilustrasi emas (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas batangan produksi PT Antam Tbk (ANTM) melesat pada perdagangan hari ini (25/1/2021). Emas Antam pun berpeluang untuk naik lebih lanjut setelah harga emas dunia diprediksi masih bisa menguat dalam jangka pendek.

Melansir data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com, harga emas batangan hari ini naik Rp 3.000/gram. Emas dengan berat 1 gram dijual Rp 947.000/batang, secara persentase naik 0,32%.

PT Antam menjual emas mulai ukuran 0,5 gram hingga 1.000 gram. Harga jual tersebut belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.


Berikut daftar lengkap harga emas batangan di Butik LM Graha Dipta Pulo Gadung, berdasarkan situs logammulia.com.

Berat

Harga Dasar

Harga NPWP (+Pajak 0.45%)

Harga Non NPWP (+Pajak 0.90%)

0.5 gr

523,500

525,500

527,500

1 gr

947,000

951,000

955,000

2 gr

1,834,000

1,842,000

1,850,000

3 gr

2,726,000

2,738,000

2,750,000

5 gr

4,510,000

4,530,000

4,550,000

10 gr

8,965,000

9,005,000

9,045,000

25 gr

22,287,000

22,387,000

22,487,000

50 gr

44,495,000

44,695,000

44,895,000

100 gr

88,912,000

89,312,000

89,712,000

250 gr

222,015,000

223,014,000

224,013,000

500 gr

443,820,000

445,817,000

447,814,000

1000 gr

887,600,000

891,594,000

895,588,000

Kemarin, harga emas spot naik 0,54% menjadi US$ 1.843,06/troy ons. Wang Tao, Analis Komoditas Reuters, memperkirakan hargaemas masih memiliki ruang untuk menguat hingga mencapai resisten US$ 1.850/troy ons. "Jika resisten tersebut berhasil dilewati, target selanjutnya adalah US$ 1.860-1.872/troy ons," kata Wang dalam risetnya.

Harga emas saat ini ditopang olehsupportyang berada di US$ 1.831/troy ons. Namun, jika berhasil ditembus, harga emas akan melorot hingga US$ 1.822/troy ons yang merupakan support selanjutnya.

Harga emas saat ini diuntungkan dari oleh ketegangan geopolitik di Ukraina yang membuat safe haven diburu oleh investor. Akibatnya permintaan meningkat dan harga ikut terdorong.

"Kisah Ukraina positif untuk emas dan kebijakan Fed pada akhirnya akan berkembang menjadi sedikit lebih konservatif karena The Fed masih percaya banyak dari ini akan bersifat sementara," kata Ed Moya, analis pasar senior di broker OANDA.

Investor saat ini sedang menantikan sinyal kenaikan suku bunga pada pertemuan The Fed yang berlangsung pada 25-26 Januari.

Kepala Riset CMC Markets (Inggris) Michael Hewson berpendapat The Fed tidak memiliki dampak besar terhadap gerak emas saat ini karena pasar lebih khawatir tentang apa yang terjadi di Eropa timur. Michael melihat kenaikan suku bunga Maret sudah diperhitungkan oleh para pelaku pasar atau sudah priced in.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Emas - Obligasi Jadi Primadona Saat Perang Dagang Belum Usai