Ada yang Bikin Geger Dunia Logam Mulia, Emas Antam Jeblok!

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
Rabu, 01/12/2021 08:33 WIB
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar logam mulia sedang geger, harga emas dunia yang sebelumnya melambung tinggi sampai langsung berbalik arah dan merosot. Hal tersebut membuat harga emas Antam jeblok pada perdagangan Rabu (1/12).

Emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. ini turun Rp 5.000/gram. Emas dengan berat 1 gram dijual Rp 925.000/batang, secara persentase turun 0,54%.

PT Antam menjual emas mulai ukuran 0,5 gram hingga 1.000 gram. Harga jual tersebut belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.


Berikut daftar lengkap harga emas batangan di Butik LM Graha Dipta Pulo Gadung, berdasarkan situs logammulia.com. 

BeratHarga DasarHarga NPWP (+Pajak 0.45%)Harga Non NPWP (+Pajak 0.90%)
0.5 gr512,500514,500516,500
1 gr925,000929,000933,000
2 gr1,790,0001,798,0001,806,000
3 gr2,660,0002,671,0002,683,000
5 gr4,400,0004,419,0004,439,000
10 gr8,745,0008,784,0008,823,000
25 gr21,737,00021,834,00021,932,000
50 gr43,395,00043,590,00043,785,000
100 gr86,712,00087,102,00087,492,000
250 gr216,515,000217,489,000218,463,000
500 gr432,820,000434,767,000436,715,000
1000 gr865,600,000869,495,000873,390,000

Harga emas dunia sempat melambung lebih dari 1,3% ke kisaran US$ 1.808/troy ons pada perdagangan Selasa kemarin. Tetapi belum sempat menikmati kenaikan tajam tersebut, emas malah kena "smash" Jerome 'Jay' Powell, ketua bank sentral Amerika Serikat (AS) atau yang dikenal dengan Federal Reserve (The Fed).

Alhasil, emas mengakhiri perdagangan Selasa di US$ 1.773,78/troy ons, merosot 0,63% di pasar spot.

Harga emas berbalik arah setelah Powell bisa mempercepat laju tapering atau pengurangan nilai program pembelian aset (quantitative easing/QE).

"Saat ini perekonomian sangat kuat dan inflasi juga sangat tinggi, oleh karena itu menurut pandangan saya akan tepat jika mempertimbangkan menyelesaikan tapering lebih cepat, mungkin beberapa bulan lebih awal," kata Powell di hadapan Senat AS, sebagaimana diwartakan CNBC International, Selasa (30/11).

Powell juga mengatakan akan membahas percepatan tapering tersebut pada rapat kebijakan moneter bulan Desember ini.

The Fed mulai mulai melakukan tapering sebesar US$ 15 miliar setiap bulannya mulai November lalu. Dengan nilai QE sebesar US$ 120 miliar, butuh waktu 8 bulan untuk menyelesaikannya. Artinya, tapering akan berakhir pada bulan Juni tahun depan.

Jika tapering dipercepat, ada peluang The Fed juga menaikkan suku bunga lebih awal.

"Semua orang terkejut dengan sikap Powell yang menjadi hawkish. The Fed kini kemungkinan akan menaikkan suku bunga dengan lebih agresif," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA, sebagaimana dilansir CNBC International, Selasa (30/12).

Suku bunga merupakan salah satu "musuh" utama emas, ketika suku bunga di AS naik maka daya tarik emas sebagai aset tanpa imbal hasil akan menurun. Selain itu, opportunity cost berinvestasi emas juga akan mengalami peningkatan.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Emas - Obligasi Jadi Primadona Saat Perang Dagang Belum Usai