Bos Widodo Makmur Perkasa Ungkap Strategi Bisnis Jelang IPO

My Money - Teti Purwanti, CNBC Indonesia
28 October 2021 14:22
Dirut Wika Foto: Eks Dirut Wika Tumiyana yang kini menjadi CEO Widodo Makmur (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Manajemen perusahaan yang bergerak di bisnis peternakan sapi dan ayam, PT Widodo Makmur Perkasa mengungkap beberapa strategi bisnis menjelang penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

CEO Widodo Makmur Perkasa, Tumiyana mengatakan bahwa dengan penduduk dunia yang akan mencapai 7,5 miliar jiwa, itu artinya kebutuhan pangan dunia masih sangat penting, sehingga Widodo Makmur Perkasa akan melantai di bursa demi menyiapkan kebutuhan pasar yang ada.

"Kami berharap pertumbuhan Widodo Makmur akan sama dengan pertumbuhan masyarakat dunia," jelas Tumiyana dalam Public Expose Penawaran Umum Perdana Saham Widodo Makmur Perkasa, Kamis (28/10/2021).

Widodo Makmur Perkasa adalah perusahaan holding yang membawahi lima lini bisnis yaitu Cattle Livestock, Meat Processing, Poultry, Commodity dan Construction & Energy.

Induk usaha PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMUU) ini akan menawarkan sebanyak 8,3 miliar saham baru atau setara 25% dari total saham yang dicatatkan dengan kisaran harga penawaran umum Rp 160 sampai dengan Rp 220 per saham.

Dengan demikian, dari IPO ini, perusahaan yang dibangun oleh Tumiyana, eks Dirut PT Wijaya Karya Tbk/WIKA, ini berpotensi meraih dana sebesar Rp 1,32 triliun sampai dengan Rp 1,83 triliun.

Adapun anak usahanya Widodo Makmur Unggas sudah lebih dahulu listing di BEI pada Selasa (2/2/2021) dengan kode saham WMUU.

Widodo Makmur Perkasa memegang 76,50% saham WMUU, sementara Ny Warsini 4,25%, Wahyu Andi Susilo 4,25%, dan investor publik memegang 15% saham WMUU.

Berdasarkan informasi di situs E-IPO, dalam pelaksanaan IPO ini, perseroan menunjuk DBS Vickers Sekuritas Indonesia, PT CIMB Niaga Sekuritas, BRI Danareksa Sekuritas dan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia.

Lebih lanjut Tumiyana, untuk bisa mencapai target perusahaan tersebut, beberapa strategi yang akan dilakukan adalah integrasi.

Widodo Makmur Perkasa, menurut Tumiyana menyiapkan peternakan terintegrasi penuh, produksi daging terintegrasi penuh dari hulu ke hilir mulai dari tempat ekspor, pabrik pakan, pembibitan, penggemukan, dan pemanfaatan produk sampingan menghasilkan energi.

Mantan Dirut PT PP (Persero) Tbk (PTPP) ini juga menjelaskan kalau perseroan akan membuat pembangkit energi dengan kapasitas hingga 150 megawatt (MW) sehingga bisa memberikan efisiensi energi hingga 50% bagi perseroan.

Dalam pembangkit listrik ini akan diandalkan lewat energi terbarukan yang bisa berasal dari solar panel, angin, dan juga kotoran binatang.

Strategi lain yang disiapkan oleh Widodo Makmur adalah mengurangi biaya produksi sektor ternak dan unggas melalui struktur pertanian terpadu dan perkebunan jagung untuk produksi pakan ternak yang setidaknya akan memenuhi 55% kebutuhan pakan ternak untuk internal.

"Bisnis model kami ini menjadi pertama dan satu-satunya di Indonesia dan kami yakin ini akan menarik minat investor," kata Tumiyana.

Tumiyana juga berharap kalau ke depan Widodo Makmur Perkasa akan menjadi pemimpin industri dalam memasok protein utama di Indonesia.

Fokus protein yang disediakan oleh perseroan meliputi karkas, sosis, nugget, potongan daging sapi, bakso, dan masih banyak lagi.

"Kami juga kana menjadi yang terdepan dalam segmen rumah potong hewan di Indonesia. Memanfaatkan prospek pertumbuhan permintaan unggas yang solid dan pasokan daging ayam yang lebih stabil dengan fokus pada segmen RPH [rumah potong hewan] yang tumbuh sejalan dengan kapasitas produksi perusahaan," ungkap Tumiyana.

Selain strategi bisnis, Widodo Makmur menyiapkan belanja modal dalam 5 tahun ke depan sejak 2020 yakni sebesar Rp 10,9 triliun. Tahun ini dianggarkan sebesar Rp 1,2 triliun dan tahun 2022 sebesar Rp 1,9 triliun.

Sebagian besar dari dana yang didapatkan akan dialokasikan untuk peningkatan utilitas dan pengembangan fasilitas produksi perusahaan.

Selain itu, dana yang didapat juga akan dialokasikan untuk pengembangan perkebunan jagung serta pengembangan infrastruktur aliran listrik tenaga surya yang akan menghadirkan efisiensi biaya produksi bagi perusahaan.

Adapun sumber dananya akan berasal dari IPO yang diharapkan bisa meningkatkan fleksibilitas dalam merealisasikan rencana ekspansi. Di sisi lain, Tumiyana juga tidak memungkiri kalau berencana menerbitkan green bond.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Ini Alasan Kenapa Saham IPO Sering Meroket, Lalu Nyungsep!


(tas/tas)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading