'Mantra' Investasi 2R dan 2L dari DJPPR, Apa Itu?

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
04 October 2021 11:55
Kementerian Keuangan melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan resmi menawarkan Surat Berharga Negara jenis ORI20.
Foto: Direktur Jenderal PPR, Luky Alfirman (Foto: tangkapan layar)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saat ini, beragam jenis instrumen investasi ditawarkan dengan imbal hasil hingga risiko yang beragam. Direktur Jenderal PPR Kementerian Keuangan, Luky Alfirman mengatakan, setiap investasi mulai dari emas hingga investasi di pasar modal memiliki keunggulannya masing-masing. Agar tak salah langkah, dia memberikan 'mantra' investasi.

"Mantranya adalah 2R yaitu Return dan Risk, kemudian 2L yaitu Legal dan logic," katanya saat peluncuran ORI 202 secara virtual, Senin (4/10/2021).

Yang dimaksud 2R Return dan Risk adalag imbal hasil dan risiko. Menurut dia, instrumen investasi yang menawarkan return yang tinggi, biasanya akan dibarengi dengan risiko yang tinggi pula.

"Jangan mudah tergiur tanpa tahu risiko. Jangan silau dengan janji-janji yang tak pasti," katanya.

Kemudian untuk 2 L yaitu Legal dan Logic, dia mengatakan bahwa instrumen investasi yang akan dipilih hendaknya sudah terdaftar secara resmi. Sementara logic, proses bisnisnya memberikan imbal hasil yang tepat.

"Jangan serakah sehingga tidak logis," katanya lagi.

Salah satu instrumen investasi yang aman adalah surat berharga negara, salah satunya yang mulai ditawarkan hari ini yaitu ORI 20. ORI20 merupakan instrumen investasi terakhir yang ditawarkan dengan masa penawaran mulai 4-21 Oktober 2021.

"Masyarakat dapat melakukan investasi langsung melalui 27 channel mitra distribusi. Ada bank, Sekuritas, financial technology, dan lainnya," tuturnya.

Menurut Lucky keuntungan masyarakat jika berinvestasi pada instrumen yang satu ini adalah selain keuntungan imbal hasil, bisa juga membantu negara dalam memerangi pandemi. Sebab, dana hasil ORI20 ini salah satunya digunakan untuk mengatasi pandemi.

"Vaksinasi data saat ini, vaksinasi 136 juta dosis atau 32,7% dari target. Dukungan ini sudah menjadi komitmen bersama, pendanaan tertuang dalam APBN 2021. Kemudian digunakan untuk penyediaan perawatan pasien covid-19 di mana realisasi pembayaran klaim mencapai Rp 31,6 triliun," pungkasnya.


(yun/yun)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lebih Cuan dari Deposito, ORI20 Tawarkan Kupon 4,95%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular