Suku Bunga BI Naik, Investasi Ini Lebih Cuan dari Deposito!

Aulia Akbar, CNBC Indonesia
23 December 2022 14:35
Investasi di SBN Ritel, Apa Bisa Untung?
Foto: detik

Jakarta, CNBC Indonesia - Kenaikan Suku Bunga Acuan Bank Indonesia (BI) sejatinya berpotensi mengerek bunga simpanan deposito. Tapi, untuk investasi jangka menengah dan panjang, akan sangat menguntungkan jika Anda memilih Surat Berharga Negara (SBN).

Kenaikan suku bunga acuan membuat investor melepas SBN, dan akibatnya harga SBN akan mengalami penurunan. Dan momentum ini tentu bisa jadi waktu yang baik bagi Anda untuk membeli.

Ingin tahu alasannya kenapa SBN bisa jadi pilihan ketimbang deposito di tengah kenaikan Suku Bunga Acuan BI? Berikut ulasannya.

Imbal hasil SBN lebih tinggi dari deposito

SBN memiliki tenor yang beragam, mulai dari 5 tahun, 10 tahun, 15 tahun, dan ada yang hingga 30 tahun. Imbal hasil dari investasi tersebut juga berada di atas deposito.

Sebut saja FR0091 yang jatuh temponya di tahun 2032 memiliki kupon imbal hasil senilai 6,375% per tahun. Atau FR0092 yang jatuh tempo di tahun 2042 yang kuponnya 7,125%.

Risiko dari investasi ini rendah lantaran SBN adalah instrumen yang modal dan imbal hasilnya dijamin oleh negara.

Jika harga turun maka yield akan naik

Yield adalah total imbal hasil yang dihasilkan dari awal Anda membeli obligasi tersebut hingga periode jatuh tempo. Saat Anda membeli obligasi di harga yang rendah (discount), maka yield obligasi akan naik.

Mari kita buat simulasi, Anda membeli sebuah obligasi dengan kupon 7% per tahun di harga diskon yaitu 98.

Maka yieldnya adalah: (7/98)  x 100% = 7,14%                         

Ketika harga obligasi tersebut turun di bawah 98 maka yield yang bisa Anda dapatkan menjadi semakin tinggi. Itulah yang membuat SBN jauh lebih menarik ketimbang deposito.

Bisa dijual lagi

Jika deposito bisa ditarik sebelum jatuh tempo, obligasi bisa dijual lagi di pasar sekunder apabila Anda membutuhkan uang.

Proses jual belinya pun tidak jauh berbeda dengan saham atau reksa dana. Anda bisa mendapat potensi keuntungan capital gain, atau kerugian capital loss.

Apabila tujuan investasi Anda adalah untuk mencari penghasilan tambahan, maka jangan menjual SBN tersebut sampai jatuh tempo.

Bagaimana cara belinya?

SBN ini sejatinya bisa dibeli di pasar sekunder, namun sayangnya tidak banyak aplikasi yang menyediakan fitur pembelian SBN layaknya saham atau reksa dana.

Jika Anda tertarik, Anda bisa menghubungi pihak bank yang menjadi mitra distribusi SBN. Sejumlah bank melayani transaksi jual beli SBN lewat tenaga penjualnya.

 


(aak/aak)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tanam Modal di SBR012 Bisa Dapat Rp 1 M, Begini Simulasinya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular