3 Investasi Ini Bisa Cuan Saat Suku Bunga BI Naik!

Financial Expert, CNBC Indonesia
19 October 2023 16:40
Ilustrasi Kinerja Investasi
Foto: Pixabay

Jakarta, CNBC Indonesia - Usai Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuannya pada hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung mengalami koreksi hingga lebih dari 1%.

Seperti diketahui, BI akhirnya menaikkan suku bunga acuan pada Oktober 2023. Saat ini BI-7 days reverse repo rate (BI7DRRR) berada di level 6%. Sementara itu suku bunga Deposit Facility juga naik menjadi 5,25%, dan suku bunga Lending Facility menjadi 6,75%.

Dalam dunia investasi, tingkat suku bunga tentu menjadi sebuah risiko sistemik yang artinya akan berdampak ke seluruh instrumen.

Di tengah peristiwa ini, akan ada beberapa instrumen investasi yang besar kemungkinan diuntungkan dari kenaikan suku bunga acuan, berikut pembahasannya.

Deposito

Kenaikan suku bunga biasanya akan diikuti oleh meningkatnya bunga deposito di sejumlah bank, dan tak heran jika simpanan yang satu ini makin dilirik banyak orang sebagai tempat parkir uang menganggur mereka.

Meski imbal hasilnya terbilang kecil dan rentan terkena risiko inflasi, deposito masih menjadi pilihan yang tepat untuk menempatkan dana demi kebutuhan jangka pendek.

Selain sifatnya yang bisa memberikan imbal hasil tetap, deposito juga sangat likuid. Nasabah bisa melakukan penarikan kapanpun namun konsekuensinya adalah, akan ada biaya penalti yang dikenakan bila penarikannya dilakukan sebelum jatuh tempo.

Reksa dana pasar uang

Jika suku bunga deposito naik, maka reksa dana pasar uang yang memiliki underlying aset deposito juga mungkin mengalami kenaikan.

Sama seperti deposito pada umumnya, reksa dana pasar uang juga menjadi tempat parkir dana menganggur untuk jangka pendek. Bukan cuma itu, instrumen keuangan yang satu ini juga bisa dipakai untuk menyimpan dana darurat Anda.

Surat berharga negara jenis ini

Sebagian surat berharga negara (SBN) memiliki fitur yang bisa ditransaksikan di pasar sekunder. Namun jangan salah, ada pula SBN yang kupon imbal hasilnya bisa naik ketika suku bunga acuan naik, walau tidak bisa ditransaksikan di pasar sekunder.

Sukuk Tabungan maupun SBR merupakan dua instrumen yang memiliki karakteristik tersebut. Kedua instrumen ini memiliki kupon atau imbalan yang bersifat mengambang dengan batasan minimal yang sudah ditentukan.

Di samping itu, kedua instrumen ini adalah SBN yang merupakan instrumen bebas risiko gagal bayar. Instrumen ini tentu cocok bagi mereka yang merupakan investor pemula atau yang ingin mencari pendapatan pasif.


(aak/aak)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Cari Cuan Aman, Pilih Deposito BPR atau Reksa Dana Aja ya?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular