Lebih Cuan Buka Deposito atau Reksa Dana Pasar Uang?

Financial Expert, CNBC Indonesia
31 May 2024 10:10
Ilustrasi Tabungan Emas
Foto: Shutterstock/

Jakarta, CNBC Indonesia - Deposito bank umum adalah salah satu instrumen keuangan yang sederhana dan mudah digunakan. Namun, bagaimana jika dibandingkan dengan reksa dana pasar uang?

Secara umum, portofolio reksa dana pasar uang terdiri dari deposito atau instrumen berbasis utang atau pembiayaan dengan jatuh tempo tidak lebih dari satu tahun.

Menurut data dari Edvisor.id, kinerja indeks reksa dana pasar uang mencapai 4% per tahun. Artinya, sebagian besar reksa dana pasar uang memberikan imbal hasil sekitar 3-4% per tahun.

Jadi, apakah reksa dana pasar uang lebih layak dipilih dibandingkan deposito bank umum? Berikut pembahasannya.

Tidak Ada Jaminan untuk Reksa Dana Pasar Uang

Deposito adalah instrumen simpanan yang dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) selama bunganya masih sesuai dengan tingkat bunga penjaminan.

Di sisi lain, reksa dana pasar uang adalah wadah bagi manajer investasi untuk mengumpulkan dana dari investor. Sederhananya, reksa dana adalah kumpulan dari beberapa deposito yang digabungkan dalam satu portofolio.

Deposito adalah produk simpanan, sedangkan reksa dana bukan simpanan. Oleh karena itu, tidak ada pihak yang menjamin reksa dana pasar uang, dan nilainya juga dapat berfluktuasi meski tingkat fluktuasinya sangat rendah.

Deposito ada periode jatuh tempo

Pencairan deposito dilakukan saat deposito jatuh tempo. Meski demikian, Anda pun bisa melakukan pencairan sebelum jatuh tempo berakhir, akan tetapi ada biaya penalti yang harus dibayarkan.

Namun tidak demikian dengan reksa dana pasar uang. Reksa dana pasar uang tidak mengenal jatuh tempo.

Reksa dana pasar uang bisa dicairkan kapan saja sesuai keinginan Anda, adapun potongan dari reksa dana pasar uang umumnya adalah biaya-biaya pengelolaan investasi yang besarannya kecil, dan transfer dari bank kustodian.

Deposito hanya bisa lumpsum

Bila Anda ingin menambah modal investasi di Deposito Anda hanya bisa melakukannya di saat jatuh tempo dengan menarik dananya terlebih dahulu. Atau beberapa deposito juga memiliki sistem automatic roll over (ARO), jadi modal yang digunakan untuk investasi hingga periode jatuh tempo selanjutnya adalah modal awal ditambah bunga.

Lain halnya dengan reksa dana pasar uang. Anda bisa menambah porsi kepemilikan Anda atas satu produk reksa dana pasar uang kapan pun yang Anda mau.

Kesimpulannya adalah, jika Anda berharap adanya imbal hasil tetap yang diterima setiap bulannya maka deposito adalah solusinya.

Namun jika Anda membutuhkan instrumen investasi dengan keuntungan di atas tabungan yang bisa digunakan untuk mengumpulkan dana secara rutin baik bulanan atau mingguan, maka reksa dana pasar uang adalah solusinya.


(aak/aak)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gimana Cara Memaksimalkan Investasi Reksa Dana?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular