Satu Kejadian Banyak Pukulan! Cek Nasib Emas Antam Pekan Ini

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
Senin, 27/09/2021 08:54 WIB
Foto: Koin Emas Dirham (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. stagnan pada perdagangan Senin (27/9). Tetapi, pasca pengumuman kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat (AS) atau yang dikenal dengan Federal Reserve (The Fed), emas sebenarnya dalam tekanan.

Melansir data dari situs resmi PT Antam, logammulia.com, harga emas stagnan di Rp 918.000/gram.

PT Antam menjual emas batangan mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram, semuanya mengalami penurunan. Tetapi harga jualnya belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.


BeratHarga DasarHarga NPWP (+Pajak 0.45%)Harga Non NPWP (+Pajak 0.90%)
0.5 gr509,000511,000513,000
1 gr918,000922,000926,000
2 gr1,776,0001,783,0001,791,000
3 gr2,639,0002,650,0002,662,000
5 gr4,365,0004,384,0004,404,000
10 gr8,675,0008,714,0008,753,000
25 gr21,562,00021,659,00021,756,000
50 gr43,045,00043,238,00043,432,000
100 gr86,012,00086,399,00086,786,000
250 gr214,765,000215,731,000216,697,000
500 gr429,320,000431,251,000433,183,000
1000 gr858,600,000862,463,000866,327,000

Harga emas Antam dipengaruhi pergerakan harga emas dunia. Sayanganya harga emas dunia sedang mengalami tekanan pasca pengumuman kebijakan moneter The Fed pada Kamis pekan lalu. Emas dunia yang sebelumnya menguat langsung berbalik melemah.

Yang paling memberikan tekanan dari pengumuman tersebut adalah proyeksi suku bunga. The Fed kini memproyeksikan suku bunga akan naik di tahun depan, lebih cepat dari sebelumnya di tahun 2023.

Proyeksi tersebut memberikan berbagai jenis pukulan ke emas. Yang pertama naiknya yield obligasi (Treasury) AS. Treasury sama dengan emas dianggap sebagai aset aman (safe haven) tetapi bedanya memiliki imbal hasil, sementara emas tidak. Ketika proyeksi suku bunga naik lebih cepat, yield Treasury juga ikut menanjak, emas menjadi kurang menarik. sebab merupakan aset tanpa imbal hasil.

Kenaikan suku bunga juga menyebabkan opportunity cost emas akan meningkat, yang kurang menguntungkan bagi investor.

Kemudian, pengumuman tersebut memicu penguatan dolar AS. Emas dunia dibanderol dengan dolar AS, ketika mengalami penguatan maka harganya menjadi lebih mahal bagi pemenang mata uang lainnya. Permintaan emas berisiko menurun.

Alhasil, di pekan ini emas dunia diperkirakan kembali turun, dan bisa menyeret emas Antam.

Survei mingguan yang dilakukan Kitco menunjukkan harga emas dunia diprediksi turun di pekan ini. Dari 28 analis di Wall Street, sebanyak 11 orang memberikan proyeksi bearish (tren turun), 4 orang bullish (tren naik) dan sisanya netral.

"Pergerakan yield Treasury 10 tahun menunjukkan perubahan tren di pasar. Ini akan membuat emas mengalami tekanan," kata Adam Button, kepala strategi di Forexlive.com, sebagaimana dilansir Kitco.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Emas - Obligasi Jadi Primadona Saat Perang Dagang Belum Usai