Emas Dunia Ambrol 1,6%! Berani Lihat Harga Emas Antam?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
08 September 2021 08:56
Petugas menunjukkan koin emas Dirham di Gerai Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Bank Indonesia (BI) mengajak masyarakat dan berbagai pihak untuk menjaga kedaulatan Rupiah sebagai mata uang NKRI.    (CNBC Indonesia/ Tri Susislo)
Foto: Koin Emas Dirham (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas dunia secara mengejutkan ambrol pada perdagangan Selasa kemarin. Hal ini langsung berdampak pada jebloknya harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk.

Melansir data dari situs resmi PT Antam, logammulia.com, harga emas batangan jeblok Rp 12.000/gram. Emas dengan berat 1 gram dibanderol Rp 928.000/gram, secara persentase merosot 1.28%. Harga tersebut merupakan yang termurah dalam 1 bulan terakhir.

PT Antam menjual emas batangan mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram, semuanya mengalami penurunan. Tetapi harga jualnya belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.

BeratHarga DasarHarga NPWP (+Pajak 0.45%)Harga Non NPWP (+Pajak 0.90%)
0.5 gr514,000516,000518,000
1 gr928,000932,000936,000
2 gr1,796,0001,804,0001,812,000
3 gr2,669,0002,681,0002,693,000
5 gr4,415,0004,434,0004,454,000
10 gr8,775,0008,814,0008,853,000
25 gr21,812,00021,910,00022,008,000
50 gr43,545,00043,740,00043,936,000
100 gr87,012,00087,403,00087,795,000
250 gr217,265,000218,242,000219,220,000
500 gr434,320,000436,274,000438,228,000
1000 gr868,600,000872,508,000876,417,000

Harga emas dunia ambrol 1,6% kemarin ke US$ 1.794/troy ons. Padahal sepanjang pekan lalu mampu bertahan di atas US$ 1.800/troy ons, dan banyak analis memprediksi emas dunia bisa terbang tinggi lagi. Namun, kenaikan yield obligasi (Treasury) serta bangkitnya indeks dolar AS membuat emas terpuruk.

Emas dan Treasury sama-sama dianggap sebagai aset safe haven, tetapi bedanya treasury memberikan imbal hasil sementara emas tidak. Ketika imbal hasil (yield) Treasury naik, emas tentunya menjadi tidak menarik.

Yield Treasury AS kemarin menanjak hingga ke level tertinggi sejak pertengahan Juli.

Kemudian indeks dolar AS kemarin melesat 0,52%. Kenaikan tersebut menunjukkan dolar AS yang selama ini mengalami tekanan akhirnya bangkit. Alhasil, mata uang lainnya rontok.

Emas dunia yang dibanderol dengan dolar AS akan menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, permintaan pun berisiko menurun.

Sementara itu, Ole Hansen, analis dari Saxo Bank mengatakan pelaku pasar menjadi gugup ketika emas gagal melewati resisten di US$ 1.835/troy ons.

"Penekan harga emas lainnya yakni pasar mulai sedikit cemas ketika emas sekali lagi gagal menembus resisten kunci di US$ 1.835/troy ons," kata Hansen sebagaimana dilansir CNBC International.

Banyak analis memang melihat kisaran US$ 1.830/troy ons merupakan resisten kuat. Wang Tao Analis Komoditas di Reuters, begitu juga dengan analis dari CIBC menjadi dua orang diantara para analis yang melihat resisten ada di kisaran level tersebut.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Emas Antam Hari Ini (30/1/2025) Turun Tipis ke Rp1.606.000/Gram

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular