
Cek Gaes! Deretan 10 Reksa Dana Terbaik, 'Dijamin' Cuan Gede

Jakarta, CNBC Indonesia - Sepanjang paruh pertama tahun 2021 atau Januari hingga Juni lalu menjadi periode kurang oke bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Performa yang kurang apik ini pun membuat kinerja reksa dana juga babak belur.
Indeks acuan Bursa Efek Indonesia (BEI) sempat melesat kencang hingga menembus level 6.500 di awal tahun, tapi IHSG mengakhiri kuartal kedua dengan apresiasi tipis 0,11% ke level 5.985,48.
Kendati terapresiasi tipis, investor asing menyerbu pasar modal lokal di 6 bulan pertama tahun ini dengan melakukan pembelian bersih masif sebanyak Rp 4,32 triliun di pasar reguler.
Dengan kinerja yang hanya naik 0,11% itu, kinerja reksa dana terutama reksa dana saham ambles parah.
Hal itu tampak dari data Infovesta Utama yang menghimpun 90 reksa dana, baik reksa dana campuran, reksa dana saham, reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana pasar uang.
Sepanjang semester I-2021, hanya reksa dana pasar uang dan reksa dana pendapatan tetap yang berkinerja positif, lainnya tumbang.
Koreksi terdalam dicatatkan reksa dana saham yang tercermin dalam Infovesta 90 Equity Fund Index yang ambles 9,27%, disusul berikutnya reksa dana campuran (Infovesta 90 Balanced Fund Index) anjlok 3,74%.
Sementara reksa dana pasar uang (90 Money Market Fund Index) naik 1,68% dan reksa dana pendapatan tetap (Infovesta 90 Fixed Income Fund Index) naik 0,63%.
Adapun jika dihitung secara bulan ke bulan (Mei-Juni, month to month), reksa dana dengan kinerja terbaik dicatatkan reksa dana pasar uang dan pendapatan tetap lagi. Reksa dana campuran dan saham lagi-lagi terpuruk.
Kinerja Reksa Dana per Juni 2021
No | Indeks | YTD 30 Juni 2021 (30 Des 2020 - 30 Juni 2021) (%) | MoM 30 Juni 2021 (31 Mei-30 Juni 2021) (%) |
1 | Indeks Harga Saham Gabungan | 0,11 | 0,64 |
2 | Infovesta 90 Balanced Fund Index | -3,74 | -1,29 |
3 | Infovesta 90 Equity Fund Index | -9,27 | -2,38 |
4 | Infovesta 90 Fixed Income Fund Index | 0,63 | 0,26 |
5 | Infovesta 90 Money Market Fund Index | 1,68 | 0,26 |
6 | Infovesta Corporate Bond Index | 2,67 | 0,42 |
7 | Infovesta Government Bond Index | 1,16 | 0,34 |
Terkait dengan sentimen pasar saat ini, kasus Covid-19 memang masih menjadi perhatian sehingga pelaku pasar tampak agak waswas dalam bertransaksi di bursa saham dalam negeri. Sebelumnya sentimen tapering (pengurangan pembelian aset oleh bank sentral AS, The Fed) juga menjadi sentimen di pasar.
Meski demikian, analis meyakini tren rendahnya transaksi saham dan belum stabilnya IHSG akan pulih lagi. Pemulihan ini lantaran adanya upaya pencegahan dan vaksinasi Covid-19 yang ditargetkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tercipta herd immunity alias kekebalan komunal pada Agustus mendatang.
"Tahun ini memang lebih sepi dari tahun lalu [nilai transaksi harian di Bursa]," kata Wawan Hendrayana, Head of Investment Research Infovesta Utama, kepada CNBC Indonesia.
"[Sepinya transaksi] mengingat sejak awal tahun hingga saat ini IHSG cenderung terkoreksi terkait pemulihan pertumbuhan ekonomi yang terhadang lambatnya vaksinasi, dan terutama sebulan terakhir kasus Covid meningkat lagi," jelas Wawan.
Dia menilai, investor retail yang tahun lalu semangat trading mungkin banyak yang terjebak di saham tertentu alias nyangkut.
"Ya [ada ketakutan investor], naiknya jumlah penderita Covid pasti mengarah ke pembatasan aktifitas masyarakat, berdampak ke ekonomi," jelasnya.
Dia menegaskan ada optimisme dengan adanya upaya pemerintah menurunkan angka kasus dan peningkatan kekebalan komunal.
"[Ini akan berlanjut] sampai sentimen kesehatan membaik, kita sudah melihat seperti apa ketika market optimis pada akhir tahun lalu," katanya.
Sebelumnya Chief Executive Officer PT Sucorinvest Asset Management, Jemmy Paul Wawointana juga mengungkapkan, sebelum terjadinya sell off (jual saham) akibat tapering off investasi akan dialihkan ke aset yang lebih moderat seperti obligasi korporasi dengan rating yang tinggi hingga reksa dana pasar uang.
"Sebenarnya, volatilitas selalu ada, pada saat ada tapering pindah ke aset yang lebih moderat dibanding berisiko," katanya.
Bila tapering terjadi sebelum akhir tahun, maka waktu yang tepat untuk memindahkan aset ke yang lebih moderat tersebut harus dilakukan sebelumnya.
NEXT: Kinerja 10 Reksa Dana Terbaik
