Dihantui 'Mimpi Buruk', Harga Emas Antam Naik Rp 5.000/gram

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
01 July 2021 09:28
Petugas menunjukkan koin emas Dirham di Gerai Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Bank Indonesia (BI) mengajak masyarakat dan berbagai pihak untuk menjaga kedaulatan Rupiah sebagai mata uang NKRI.    (CNBC Indonesia/ Tri Susislo)
Foto: Koin Emas Dirham (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas Antam berbalik arah pada perdagangan Kamis (1/7/2021). Kemarin, emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. ini melemah Rp 5.000/gram, hari ini menguat dengan nilai yang sama.

Melansir data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com, emas Antam satuan 1 gram dijual Rp 932.000/batang naik 0,52% dibandingkan harga kemarin. Sementara satuan 100 gram yang biasa menjadi acuan dibanderol Rp 87.412.000/batang atau Rp 874.120/gram.

PT Antam menjual emas batangan mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram. Berikut daftar harganya.

Emas BatanganHarga per BatangHarga per Gram
0,5 GramRp 516.500Rp 1.033.000
1 GramRp 932.000Rp 932.000
2 GramRp 1.804.000Rp 902.000
3 GramRp 2.681.000Rp 893.667
5 GramRp 4.435.000Rp 887.000
10 GramRp 8.815.000Rp 881.500
25 GramRp 21.912.000Rp 876.480
50 GramRp 43.745.000Rp 874.900
100 GramRp 87.412.000Rp 874.120
250 GramRp 218.265.000Rp 873.060
500 GramRp 436.320.000Rp 872.640
1000 GramRp 872.600.000Rp 872.600

Kenaikan harga emas Antam mengikuti harga emas dunia yang berhasil menguat 0,5% ke US$ 1.769,8/troy ons. Meski mampu menguat, tetapi harga emas dunia sebenarnya sangat rentan melemah, bahkan merosot, sebab dolar AS sedang perkasa.

Indeks dolar AS sudah menguat 6 hari beruntun, kemarin bahkan melesat 0,42% ke 92,436 yang merupakan level tertinggi sejak awal April lalu.

Emas dunia dibanderol dengan dolar AS, ketika dolar menguat harganya menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, sehingga permintaannya berisiko menurun.

Melesatnya dolar AS terjadi setelah Automatic Data Processing Inc. (ADP) melaporkan sepanjang bulan Juni sektor swasta AS mampu menyerap 692.000 tenaga kerja, lebih tinggi dari survei Reuters sebanyak 600.000 tenaga kerja.

Data ini biasanya digunakan untuk memprediksi data tenaga kerja versi pemerintah yang akan dirilis Jumat besok.

Pasar tentunya menanti rilis data tersebut pada Jumat waktu waktu AS untuk melihat seberapa kuat kemungkinan tapering atau pengurangan nilai program pembelian aset (quantitative easing/QE) akan dilakukan oleh bank sentral AS (The Fed) di tahun ini.

Sebelum menaikkan suku bunga, The Fed akan melakukan tapering terlebih dahulu. Saat ini nilai QE The Fed sebesar US$ 120 miliar per bulan.

"Jika kita melihat data tenaga kerja lebih kuat dari perkiraan, maka narasi The Fed akan mengetatkan kebijakan moneter lebih cepat dari ekspektasi kaan semakin menguat. Hal itu akan membuat dolar AS perkasa," kata Erik Nelson, ahli strategi makro di Wells Fargo Securities, sebagaimana dilansir CNBC International, Rabu (30/6/2021).

Penguatan dolar AS dan tapering merupakan mimpi buruk yang bisa menjadi kenyataan bagi emas. Pernah terjadi pada tahun 2013 lalu, kombinasi tersebut membuat emas masuk dalam tren bearish atau tren penurunan harga. 

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ibu-ibu, Harga Emas Antam Sudah Drop 13% Lho, Beli?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular