Apes! Harga Emas Antam Jeblok, Makin Jauh dari Rp 1 Juta/gram

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
30 June 2021 09:07
Petugas menunjukkan koin emas Dirham di Gerai Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Bank Indonesia (BI) mengajak masyarakat dan berbagai pihak untuk menjaga kedaulatan Rupiah sebagai mata uang NKRI.    (CNBC Indonesia/ Tri Susislo)
Foto: Koin Emas Dirham (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas Antam tidak banyak bergerak dalam sepekan terakhir, kalau pun naik turun tidak lebih dari Rp 2.000/gram. Tetapi pada perdagangan hari ini, Rabu (30/6), penurunan harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. ini cukup signifikan.

Melansir data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com, emas ukuran/satuan 1 gram hari ini dijual Rp 927.000/batang, turun Rp 5.000/gram atau 0,54% dibandingkan harga kemarin.

PT Antam menjual emas batangan mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram, semuanya mengalami penurunan Rp 5.000/gram. Satuan 100 gram yang biasa menjadi acuan dijual Rp 86.912.000/batang atau Rp 869.120/gram.

Emas BatanganHarga per BatangHarga per Gram
0,5 GramRp 513.500Rp 1.027.000
1 GramRp 927.000Rp 927.000
2 GramRp 1.794.000Rp 897.000
3 GramRp 2.666.000Rp 888.667
5 GramRp 4.410.000Rp 882.000
10 GramRp 8.765.000Rp 876.500
25 GramRp 21.787.000Rp 871.480
50 GramRp 43.495.000Rp 869.900
100 GramRp 86.912.000Rp 869.120
250 GramRp 217.015.000Rp 868.060
500 GramRp 433.820.000Rp 867.640
1000 GramRp 867.600.000Rp 867.600

Anjloknya harga emas dunia pada perdagangan Selasa kemarin menjadi pemicu merosotnya harga emas Antam. Emas dunia anjlok nyaris 1% ke US$ 1.761,09/troy ons merespon pernyataan para pejabat bank sentral AS (The Fed).

Salah satu dewan gubernur The Fed, Christopher Waller mengatakan tapering atau pengurangan nilai program pembelian aset (quantitative easing/QE) bisa dilakukan secepatnya di tahun ini, dan suku bunga bisa dinaikkan akhir tahun depan.

Waller menjadi salah satu pejabat The Fed yang sangat optimistis akan pemulihan ekonomi dan sangat hawkish dalam meramu kebijakan moneter.

"Tingkat pengangguran secara substansial harus menurun, atau inflasi akan terus berada di level tinggi sebelum kita menaikkan suku bunga di 2022. Saya tidak mengesampingkan hal tersebut," kata Waller pada Bloomberg TV, Selasa (30/6/2021).

Hal senada juga diungkapkan Presiden The Fed wilayah Richmond Thomas Barkin yang mengindikasikan The Fed sudah membuat "kemajuan substansial" terkait target inflasi untuk bisa memulai tapering.

Pernyataan-pernyataan yang mengindikasikan pengetatan moneter dalam waktu dekat tersebut menjadi pemicu utama merosotnya harga emas dunia yang turut menyeret emas Antam.

Meski demikian, pelaku pasar juga masih menanti data tenaga kerja AS Jumat nanti. Selain inflasi, data tenaga kerja juga merupakan salah satu acuan The Fed dalam mengetatkan kebijakan moneter.

"Permintaan untuk menaikkan suku bunga akan menjadi lebih kencang dari jika kita melihat data tenaga kerja yang lebih bagus dari perkiraan, dan itu akan menekan emas" kata Bob Harberkorn, ahli strategi pasar di RJP Futures, sebagaimana dilansir CNBC International, Selasa (30/5/2021).

TIM RISET CNBC INDONESIA


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ibu-ibu, Harga Emas Antam Sudah Drop 13% Lho, Beli?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular