Lelah 2 Hari Nanjak, Harga Emas Antam Hari Ini Akhirnya Loyo

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
23 June 2021 09:43
Petugas menunjukkan emas batangan di sebuah gerai emas di Pegadaian, Jakarta. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Petugas menunjukkan emas batangan di sebuah gerai emas di Pegadaian, Jakarta. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas Anyam yang naik nyaris 1,5% dalam dua hari terakhir akhirnya turun tipis pada perdagangan Rabu (23/6/2021). Seperti biasa, pergerakan emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. ini mengikuti harga emas dunia yang kemarin melemah tipis.

Melansir data dari situs resmi PT Antam, logammulia.com, emas batangan ukuran/satuan 1 gram dijual Rp 930.000/batang, turun 0,21% dibandingkan harga Selasa kemarin.

PT Antam menjual emas batangan mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram. Emas satuan 100 gram yang biasanya menjadi acuan turun 0,23% ke Rp 872.120.000/batang atau Rp 872.120/gram.

Emas BatanganHarga per BatangHarga per Gram
0,5 GramRp 515.000Rp 1.030.000
1 GramRp 930.000Rp 930.000
2 GramRp 1.800.000Rp 900.000
3 GramRp 2.675.000Rp 891.667
5 GramRp 4.425.000Rp 885.000
10 GramRp 8.795.000Rp 879.500
25 GramRp 21.862.000Rp 874.480
50 GramRp 43.645.000Rp 872.900
100 GramRp 87.212.000Rp 872.120
250 GramRp 217.765.000Rp 871.060
500 GramRp 435.320.000Rp 870.640
1000 GramRp 870.600.000Rp 870.600

Harga emas dunia kemarin melemah 0,25% padahal indeks dolar AS kembali terkoreksi 0,16%. Pergerakan tersebut menunjukkan sentimen terhadap emas masih belum pulih, meski ketua bank sentral AS (The Fed) Jerome Powell mengatakan tidak akan terburu-buru dalam menaikkan suku bunga.

"Kami tidak akan menaikkan suku bunga hanya karena kekhawatiran kemungkinan percepatan laju inflasi. Kami akan menunggu lebih banyak bukti mengenai inflasi. Percepatan laju inflasi saat ini belum mencerminkan ekonomi secara keseluruhan, tetapi adalah efek langsung dari reopening," jelas Powell dalam testimonisnya di hadapan Komite Krisis Covid-19, sebagaimana dilansir Reuters, Selasa waktu setempat.

"Kami masih belum mengubah proyeksi bahwa dolar AS akan menjalani tren pelemahan. The Fed belum mengirim sinyal hawkish lagi, Ketua Powell kembali mengubur kemungkinan tapering. The Fed sepertinya masih akan tertinggal di antara negara-negara maju dalam hal mengurangi kebijakan akomodatif," sebut riset Well Fargo.

Masih belum bagusnya sentimen terhadap emas juga terlihat dari investor mulai mengurangi posisi beli (long) terhadap emas pada pekan pertama Juni. Ini terjadi setelah posisi long naik selama lima pekan beruntun, mengutip catatan Refinitiv.

"Posisi long terhadap emas turun menjadi 127.064 kontrak atau 395 ton. Pekan sebelumnya, kontrak untuk posisi long berjumlah 129.846 atau 404 ton," sebut Shrea Paul, Analis Refinitiv.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Emas Logam Mulia Turun, Potret Antusias Warga Beli Emas Antam

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular