
Lelah 2 Hari Nanjak, Harga Emas Antam Hari Ini Akhirnya Loyo

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas Anyam yang naik nyaris 1,5% dalam dua hari terakhir akhirnya turun tipis pada perdagangan Rabu (23/6/2021). Seperti biasa, pergerakan emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. ini mengikuti harga emas dunia yang kemarin melemah tipis.
Melansir data dari situs resmi PT Antam, logammulia.com, emas batangan ukuran/satuan 1 gram dijual Rp 930.000/batang, turun 0,21% dibandingkan harga Selasa kemarin.
PT Antam menjual emas batangan mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram. Emas satuan 100 gram yang biasanya menjadi acuan turun 0,23% ke Rp 872.120.000/batang atau Rp 872.120/gram.
Emas Batangan | Harga per Batang | Harga per Gram |
0,5 Gram | Rp 515.000 | Rp 1.030.000 |
1 Gram | Rp 930.000 | Rp 930.000 |
2 Gram | Rp 1.800.000 | Rp 900.000 |
3 Gram | Rp 2.675.000 | Rp 891.667 |
5 Gram | Rp 4.425.000 | Rp 885.000 |
10 Gram | Rp 8.795.000 | Rp 879.500 |
25 Gram | Rp 21.862.000 | Rp 874.480 |
50 Gram | Rp 43.645.000 | Rp 872.900 |
100 Gram | Rp 87.212.000 | Rp 872.120 |
250 Gram | Rp 217.765.000 | Rp 871.060 |
500 Gram | Rp 435.320.000 | Rp 870.640 |
1000 Gram | Rp 870.600.000 | Rp 870.600 |
Harga emas dunia kemarin melemah 0,25% padahal indeks dolar AS kembali terkoreksi 0,16%. Pergerakan tersebut menunjukkan sentimen terhadap emas masih belum pulih, meski ketua bank sentral AS (The Fed) Jerome Powell mengatakan tidak akan terburu-buru dalam menaikkan suku bunga.
"Kami tidak akan menaikkan suku bunga hanya karena kekhawatiran kemungkinan percepatan laju inflasi. Kami akan menunggu lebih banyak bukti mengenai inflasi. Percepatan laju inflasi saat ini belum mencerminkan ekonomi secara keseluruhan, tetapi adalah efek langsung dari reopening," jelas Powell dalam testimonisnya di hadapan Komite Krisis Covid-19, sebagaimana dilansir Reuters, Selasa waktu setempat.
"Kami masih belum mengubah proyeksi bahwa dolar AS akan menjalani tren pelemahan. The Fed belum mengirim sinyal hawkish lagi, Ketua Powell kembali mengubur kemungkinan tapering. The Fed sepertinya masih akan tertinggal di antara negara-negara maju dalam hal mengurangi kebijakan akomodatif," sebut riset Well Fargo.
Masih belum bagusnya sentimen terhadap emas juga terlihat dari investor mulai mengurangi posisi beli (long) terhadap emas pada pekan pertama Juni. Ini terjadi setelah posisi long naik selama lima pekan beruntun, mengutip catatan Refinitiv.
"Posisi long terhadap emas turun menjadi 127.064 kontrak atau 395 ton. Pekan sebelumnya, kontrak untuk posisi long berjumlah 129.846 atau 404 ton," sebut Shrea Paul, Analis Refinitiv.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Emas Logam Mulia Turun, Potret Antusias Warga Beli Emas Antam
