Berkah Lebaran, Harga Emas Antam Hari Ini Naik ke Rp 937.000

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
17 May 2021 09:56
Petugas menunjukkan koin emas Dirham di Gerai Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Bank Indonesia (BI) mengajak masyarakat dan berbagai pihak untuk menjaga kedaulatan Rupiah sebagai mata uang NKRI.    (CNBC Indonesia/ Tri Susislo)
Foto: Koin Emas Dirham (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Libur Hari Raya Idul Fitri telah selesai, harga emas Antam langsung mencatat kenaikan pada perdagangan Senin (17/5/2021). Emas batangan produksi PT Aneka Tambang Tbk. (Antam) ini berada di level tertinggi dalam 3 pekan terakhir.

Melansir data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com, harga emas ukuran/satuan 0,43% ke Rp 937.000/batang. Sementara satuan 100 gram yang biasa menjadi acuan naik 0,46% ke Rp 87.912.000/batang atau Rp 879.120/gram.

PT Antam juga menjual emas mulai satuan 0,5 gram hingga 1000 gram.

Emas BatanganHarga per BatangHarga per Gram
0,5 GramRp 518.500Rp 1.037.000
1 GramRp 937.000Rp 937.000
2 GramRp 1.814.000Rp 907.000
3 GramRp 2.696.000Rp 898.667
5 GramRp 4.460.000Rp 892.000
10 GramRp 8.865.000Rp 886.500
25 GramRp 22.037.000Rp 881.480
50 GramRp 43.995.000Rp 879.900
100 GramRp 87.912.000Rp 879.120
250 GramRp 219.515.000Rp 878.060
500 GramRp 438.820.000Rp 877.640
1000 GramRp 877.600.000Rp 877.600

Kenaikan harga emas Antam berpotensi berlanjut di pekan ini, melihat harga emas dunia yang diprediksi akan kembali menanjak. Hasil survei mingguan yang dilakukan Kitco terhadap 13 analis di Wall Street menunjukkan 10 analis atau 77% memberikan proyeksi bullish (tren naik) bagi emas di pekan ini. Satu analis memberikan proyeksi bearish (tren turun) dan sisanya netral.

Kitco juga melakukan survei terhadap pelaku pasar yang disebut Main Street. Hasilnya, dari 464 responden sebanyak 71% bullish, 14% bearish dan sisanya netral.

Steven Dunn analis dari Aberdeen Standard Investments memprediksi harga emas akan mencapai US$ 2.000 lagi di semester II tahun ini sebab inflasi di AS yang tinggi serta potensi volatilitas di pasar finansial.

Emas secara tradisional dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi serta aset aman (safe haven) sehingga inflasi yang tinggi serta volatilitas di pasar finansial akan menguntungkan bagi emas.

"Emas belum menunjukkan kinerja yang bagus di tahun 2021. Saya selalu memperkirakan semester II tahun ini akan lebih menarik bagi emas dan kita akan mulai melihatnya beberpa bulan lebih awal," kata Dunn sebagaimana dilansir Kitco Kamis (13/5/2021).

Departemen Tenaga Kerja AS Rabu lalu melaporkan Indeks Harga Konsumen (IHK) bulan April melesat atau mengalami inflasi 4,2% dibandingkan dengan tahun sebelumnya (year-on-year/yoy). Rilis tersebut jauh lebih tinggi ketimbang hasil survei Dow Jones sebesar 3,6%.

Sementara dari bulan Maret atau secara month-to-month (mtm) tumbuh 0,8%, juga jauh lebih tinggi dari survei 0,2%.

Sementara inflasi inti yang tidak memasukkan sektor energi dan makanan dalam perhitungan tumbuh 3% yoy dan 0,9% mtm, lebih dari dari ekspektasi 2,3% yoy dan 0,3% mtm.

Kenaikan inflasi secara tahunan tersebut merupakan yang tertinggi sejak tahun 2008, sementara secara bulanan terbesar dalam 40 tahun terakhir.

Jika dalam beberapa bulan ke depan inflasi terus tinggi, maka spekulasi bank sentral AS (The Fed) akan mengetatkan kebijakan moneternya lebih cepat dari perkiraan akan semakin menguat.

Jika itu terjadi, pasar finansial global akan mengalami volatilitas tinggi sehingga akan menguntungkan bagi emas yang menyandang status safe haven.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Emas Logam Mulia Turun, Potret Antusias Warga Beli Emas Antam

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular