
Tepat Enggak sih Kredit Mobil Saat Pandemi Covid-19?

Jakarta, CNBC Indonesia - Meski masih berada di masa pandemi Covid-19, penjualan mobil mengalami peningkatan signifikan dalam 2 bulan terakhir. Penjualan bulan Maret saja ada kenaikan hampir dua kali lipat dari bulan sebelumnya.
Kenaikan ini tidak lepas dengan adanya relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), banyak masyarakat tertarik untuk mencicipi diskon puluhan juta rupiah itu. Penjualan wholesales mobil di Maret 2021 mencapai lebih dari 85.000 unit, mendekati angka normal yang sekitar 90.000 unit.
"Di pandemi sangat memungkinkan pembelian mobil. Bagi sebagian masyarakat jadi kebutuhan karena menghindari kerumunan, kalau menggunakan transportasi umum [sulit] hindari penumpukan masa dan sebagainya, ini memungkinkan debitur untuk melakukan pembelian mobil," kata Direktur Utama BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance) Azizatun Azhimah dalam Program BRI Cuap-Cuap Berkah dikutip Senin (26/4/21).
![]() Mau Punya Mobil Baru Jelang Lebaran? Perhatikan Hal Ini Ya (CNBC Indonesia TV) |
Opsi untuk membeli mobil pun beragam, bisa melalui cash maupun kredit. Begitu pun jenis mobilnya, baik bekas maupun baru.
Azizatun menyampaikan pada akhir tahun lalu penjualan mobil bekas meningkat, padahal sebagian masyarakat menargetkan untuk membeli mobil baru. Namun karena kondisi pandemi dan situasinya tidak pasti, maka banyak yang mengalihkan ke mobil bekas sesuai kocek.
"Apabila ngga punya uang cash, bisa ajuin kredit perusahaan pembiayaan, utamanya BRI Multifinance," sebutnya.
Sementara tipe pembayarannya bisa melalui kredit melalui perusahaan pembiayaan. Azizatun menjelaskan bahwa cara ini memiliki banyak kelebihan, utamanya dalam banyaknya rekanan terutama dari sisi showroom. Selain itu termasuk juga program lain dengan adanya diskon dari perusahaan pembiayaan.
"Kalau cash kadang-kadang kita harus jaga-jaga kalau semua dibelanjakan beli mobil tiba-tiba ada kebutuhan lain, takutnya ganggu cashflow. Makanya mengalihkan ke kredit, paling ngga mereka yakin mereka bisa melakukan pembayaran cicilan dari simulasi leasing ketika mereka mengajukan pembiayaan melalui kredit," kata Azizatun.
Sebagai informasi BRI Finance adalah salah satu uni bisnis lembaga keuangan di bawah grup PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI).
Pada Desember 2018, BRI telah menambah modal disetor sebesar Rp 100 miliar ke BRI Finance. Penambahan modal dilakukan untuk mendukung investasi sistem informasi perusahaan dalam pengembangan pembiayaan konsumer yang akan menjadi fokus perusahaan ke depannya.
Kepemilikan saham BRI Finance resmi dimiliki BRI sebesar 99% dan Yayasan Kesejahteraan Pekerja Bank Rakyat Indonesia sebesar 1%.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tips Ambil Kredit Mobil di Tahun Baru
