
Kamu Masuk Generasi Sandwich? Begini Strategi Atur Keuanganmu

Jakarta, CNBC Indonesia - Istilah generasi sandwich saat ini sering terdengar di ruang publik atau di pembahasan berkaitan dengan perencanaan keuangan. Bagi kamu yang masuk dalam kategori itu diharapkan sudah melakukan persiapan dana di hari tua dari sekarang.
Sederhananya, generasi sandwich adalah istilah yang menggambarkan posisi finansial seseorang yang terhimpit antara generasi atas dan generasi bawah. Generasi atas misalnya orangtua atau mertua, sementara itu generasi bawah bisa berarti mengacu ke anak.
"Itu sangat penting, karena kalau tidak melakukan persiapan dari sekarang. Kita akan menciptakan sandwich generation yang baru. Sekarang kan ada dari kita yang menanggung orang tua dan anak kita. Dengan mempersiapkan sedini mungkin, bisa melepaskan siklus sandwich generation yang baru. Jadi sangat penting sejak dini," jelas Perencana Keuangan dari Financialku.com, Robi Christy dalam program BRI Cuap Cuap Cuan Berkah CNBC Indonesia, Selasa (20/4/2021).
Dia menyarankan sebelum merencanakan dana pensiun, sebaiknya seseorang sudah mengetahui kondisi hari ini, yakni dengan melakukan financial checkup terlebih dulu.
Menurutnya ini penting, sebab jika semua masalah keuangan sekarang sudah dipenuhi baru bisa memikirkan dana pensiun.
"Boro-boro mikirin dana pensiun, tiap bulan aja masih minus. Masih ngurus utang nutup utang. Kalau itu sudah aman secara keuangan sudah bebas hutang. Sudah terpenuhi asuransi sudah dimiliki," kata dia.
Setelah itu baru tentukan berapa alokasi dana pensiun yang disiapkan, misalnya dengan menghitung berapa kiranya jumlah pemasukan saat pensiun nanti hingga menghitung inflasi dan return atau imbal hasil yang diinginkan.
Untuk metode yang digunakan, dia mengatakan ada beberapa cara. Salah satunya dengan hanya mengambil 4% dari dana pensiun tiap tahun dengan begitu sekitar 30 tahun baru akan habis.
Selain itu pertimbangkan dengan angka usia hidup. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), usia hidup di Indonesia naik menjadi 73 tahun yang sebelumnya 60 tahun.
Dengan begitu harus mempersiapkan uang yang dibutuhkan dengan angka pensiun. Makin lama akan semakin banyak uang yang dibutuhkan nantinya.
"Itu juga salah satu dengan menentukan berapa persen tiap tahun. Berapa persen expect return yang diharapkan supaya kamu tetap bisa hidup tanpa harus takut tanpa penghasilan lagi di kemudian hari," ungkapnya.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Generasi Sandwich Bisa kok Merdeka Finansial, Ini Rahasianya!
