
Ada Emiten Getol Refinancing, Aman Gak sih Beli Sahamnya?

Jakarta, CNBC Indonesia - Gali lubang tutup lubang alias membayar utang dengan utang baru atau refinancing banyak dilakukan oleh perusahaan terbuka alias emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Lalu apakah membeli saham emiten yang kerap melakukan refinancing aman?
Mino, Analis PT Indo Premier Sekuritas mencoba menjawab pertanyaan tersebut. Menurutnya jika refinancing dilakukan terus-menerus akan menjadi indikator jika perusahaan tersebut mengalami kesulitan bayar dari operasional perusahaan.
Meski demikian, menurutnya refinancing tidak selalu buruk. Misalnya mendapatkan pinjaman dengan bunga yang lebih rendah dari bunga pinjaman sebelumnya.
"Kadang-kadang refinancing nggak terlalu buruk, misalnya mendapatkan pinjaman dengan bunga yang lebih rendah," paparnya dalam InvesTime CNBC Indonesia, Rabu malam, (17/02/2021).
Dia mencontohkan saat sebuah perusahaan memiliki utang lalu mendapatkan tawaran dengan utang dengan bunga yang lebih rendah maka konotasinya akan positif.
"Jadi kalau berulang-ulang tanpa ada alasan ini sinyal ada masalah dari perusahaan tersebut," jelasnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, sangat mungkin suatu perusahaan yang memiliki utang dengan cara yang sehat. Dimana pihak perusahaan sangat memperhatikan kemampuan perusahaan dalam membayar utangnya.
"Mungkin bisa dilihat dari rasio debt to equity [DER], jadi jangan sampai utang jauh berlipat-lipat dari ekuitas atau modalnya," tuturnya.
DER adalah rasio utang terhadap ekuitas atau rasio keuangan yang membandingkan jumlah utang dengan ekuitas, semakin tinggi rasionya misalnya di atas 3 kali menandakan cukup tinggi nilai utangnya dari ekuitas.
Menurut Mino, utang yang dilakukan oleh sebuah perusahaan konsepnya sama dengan utang yang dilakukan masyarakat pada umumnya. Namun utang yang dilakukan diperuntukkan untuk hal-hal yang produktif, meski ada juga yang diperuntukkan untuk refinancing.
"Kurang lebih mirip ya, tapi di perusahaan utang digunakan untuk hal-hal positif. Kurang lebih secara umum sama," jelasnya.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Live Now! Ngebet Beli Saham? Siapkan Dulu Amunisinya