
Naik-Turun Seiprit Sejak Awal Pekan, Emas Antam Kenapa nih?

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. turun tipis pada perdagangan Rabu (27/1/2021) setelah stagnan pada Selasa kemarin. Di awal pekan, harga emas Antam cuma naik Rp 1.000/gram.
Melansir data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com, emas satuan 1 gram dibanderol Rp 956.000/batang, turun Rp 2.000 atau 0,21% dibandinkan harga kemarin. Sementara itu satuan 100 gram yang biasa dijadikan acuan juga turun 0,22% ke Rp 89.812.000/batang atau Rp 898.120/gram.
Harga emas dunia yang juga bergerak tipis-tipis sejak awal pekan menjadi penyebab minimnya naik turun emas Antam. Kemarin, harga emas dunia berakhir melemah 0,25% ke US$ 1.850,31/troy ons.
Investor saat ini dikatakan kurang tertarik terhadap emas, menjelang pengumuman kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed.
"Minat investor (terhadap emas) sedang menurun saat ini," kata Carsten Fritsch, analis di Commerzbank, sebagaimana dilansir Kitco, Senin (25/1/2021).
Fritsch mengatakan emas saat ini terjebak di rentang US$ 1.800/troy ons hingga US$ 1.900/troy ons, dan butuh dorongan yang besar untuk keluar dari rentang tersebut.
"Dorongan yang diperlukan untuk keluar dari rentang saat ini masih kurang, dan perlu dilihat apakah The Fed mampu memberikan dorongan tersebut saat mengumumkan kebijakan moneter di pekan ini," tambahnya.
The Fed hampir pasti tidak akan merubah kebijakan moneternya saat ini, tetapi konferensi pers dari sang ketua, Jerome Powell yang sangat dinanti. Sebab saat ini bereda "bisik-bisik" di pasar jika di akhir tahun ini ada kemungkinan The Fed akan mengurangi nilai program pembelian aset (quantative easing/QE) yang saat sekitar US$ 120 miliar per bulan.
Pengurangan tersebut dikenal dengan istilah tapering. Sebelum saat ini, pada pertengahan tahun 2013 lalu, The Fed yang saat itu dipimpin Ben Bernanke juga mengeluarkan wacana tapering.
Saat wacana tersebut muncul dolar AS menjadi begitu perkasa, hingga ada istilah "taper tantrum". Maklum saja, sejak diterapkan suku bunga rendah serta QE, nilai tukar dolar AS terus merosot. Sehingga saat muncul wacana pengurangan QE hingga akhirnya dihentikan dolar AS langsung mengamuk, "taper tantrum" yang membuat harga emas rontok kala itu.
Sehingga, arah pergerakan emas di pekan ini baru akan terlihat setelah The Fed mengumumkan kebijakan moneter Kamis dini hari waktu Indonesia.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ibu-ibu, Harga Emas Antam Sudah Drop 13% Lho, Beli?