Mau Investasi Saham Bingung Pilih Broker, Simak Ini Tips-nya

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
13 January 2021 09:50
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bagi Anda yang baru mulai berinvestasi di saham, pemilihan broker atau perusahaan sekuritas menjadi masalah sendiri. Broker saham merupaan perantara bagi investor untuk jual - beli saham yang anda miliki, karena tidak bisa jual beli langsung melalui Bursa Efek Indonesia.

Ketua Asosiasi Analis Efek Indonesia, Edwin Sebayang membeberkan tips untuk pilih-pilih broker saham yang aman.

"Jadi yang pertama harus di lihat dari sisi modal dasar atau modal kerja bersih disesuaikan (MKDB) sekuritas yang minimal Rp 250 miliar. Ibarat buku 4 kalau bank. Kasta tertinggi sekuritas minimal MKDB Rp 250 miliar," katanya kepada CNBC Indonesia TV, Selasa (12/1/2021).

Kedua, bisa dilihat kalau sekuritas atau broker yang dipilih di 'beking' grup besar. Jadi jika terjadi sesuatu misal gagal bayar bisa dibantu oleh induk usaha tersebut. Ketiga pilih broker yang memiliki management yang solid.

"Keempat, punya research department yang bagus, paling sedikit bisa cover 70% bobot IHSG. Yang kelima, pilih sekuritas yang memiliki aplikasi yang punya banyak fungsi," tambahnya.

Edwin menjelaskan, pentingnya aplikasi sekuritas untuk bertransaksi diera digital. Dimana semakin sedikit campur tangan manusia, semakin banyak pula keuntungan yang bisa didapat oleh nasabah.

Jika dibandingkan dengan cara yang konvensional menggunakan dealer, transaksi dengan cara online lebih murah biaya transaksinya. Perlu diperhatikan juga untuk nasabah, sekuritas suka melakukan perang tarif fee transaksi untuk strategi marketingnya, hal ini bisa di manfaatkan nasabah untuk mencari mana yang lebih menguntungkan.

Perlu diingat, semakin besar transaksi bisa samkin murah fee transaksinya. "Bisa saja dapat fee transaksi 0,1% - 0,2%, tapi rata-rata 0,16% - 0,28% hingga 0,15% - 0,28% itu yang paling murah saat ini. Dan itu tergantung dari besaran transaksi investor," kata Edwin.

Di era digital ini, yang terpenting menurut Edwin adalah fasilitas trading yang ditawarkan oleh sekuritas, terutama aplikasi trading yang lebih canggih. Saat ini Sudah ada fasilitas trading yang robotic yang memberikan otomasi dalam perdagangan serta pantauan pergerakan saham.

Salah satu service yang bisa diterima investor adalah dengan layanan komunikasi dua arah dari sekuritasnya. Seperti yang dilakukan oleh perusahaan sekurtiasnya dengan membuka grup whatsapp yang berisikan segala macam informasi perdagangan serta berkomunikasi langsung dengan manager cabang atau analis.

Edwin mengingatkan, sekuritas juga harus memberikan pelatihan rutin untuk menggunakan aplikasinya. Serta edukasi nasabah untuk menganalisis fundamental Serta bagaimana money management yang baik. Sehingga nasabah terhindar dari aksi transaksi yang berdasarkan 'katanya'.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mana yang Buat Anda Cepat Kaya dari Saham? Growth atau Value Investing

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular