
Jelang Natal, Harga Emas Antam Hari Ini Melesat Goceng!

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas Logam Mulia milik PT Aneka Tambang (Persero) Tbk naik hari ini, Kamis (24/12). Ini menjadi kenaikan pertama setelah 2 hari harga terkoreksi.
Pada Kamis ini, harga emas Antam 1 gram berada di Rp 971.000/gram, naik Rp 5.000 dibandingkan hari sebelumnya.
Adapun harga emas acuan 100 gram naik menjadi Rp 91,31 juta, atau Rp 913.312/gram.
Kemarin, harga emas Antam turun Rp 4.000 sedangkan hari sebelumnya berkurang Rp 6.000. Dalam sepekan terakhir, harga emas Antam naik 0,62%. Sementara dalam sebulan terakhir, harga malah turun 0,61%.
Ke depan, harga emas Antam berpeluang naik seiring proyeksi kenaikan harga emas dunia. Mengutip analisis teknikal Reuters, harga emas dunia bisa menembus kisaran US$ 1.888/troy ons. Sebagai catatan, harga pada hari ini pukul 09:45 WIB adalah US$ 1.879,18/troy ons.
Bahkan jika level US$ 1.888/troy ons sudah tertembus, maka bukan tidak mungkin harga emas akan menuju target selanjutnya yaitu di US$ 1.904/troy ons. Namun apabila tren kenaikan terhenti, harga bisa turun hingga ke US$ 1.862/troy ons. Saat batas bawah US$ 1.862/troy ons tertembus, penurunan harga bisa berlanjut ke US$ 1.845/troy ons.
![]() |
Emas adalah salah satu aset dengan kenaikan harga tertinggi sepanjang 2020. Sejak awal tahum harga emas dunia sudah melesat lebih dari 22,95%.
Lonjakan harga emas dipicu oleh pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) yang mengobrak-abrik dunia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat jumlah pasien positif corona di seluruh negara per 23 Desember 2020 adalah 76.858.506 orang. Bertambah 570.357 orang (0,75%) dibandingkan sehari sebelumnya.
Dalam 14 hari terakhir (10-23 Desember 2020), rata-rata pasien postif corona bertambah 646.160 orang per hari. Jauh lebih banyak ketimbang rerata 14 hari sebelumnya yaitu 592.506 orang setiap harinya.
Pandemi virus corona yang awalnya adalah tragedi kesehatan dan kemanusiaan berubah menjadi krisis sosial-ekonomi. Sebab, cara yang dikedepankan untuk mempersempit ruang gerak penyebaran virus yang awalnya mewabah di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China itu adalah dengan pembatasan sosial (social distancing). Aktivitas dan mobilitas milaran penduduk bumi dibatasi, ekonomi dunia 'mati suri' dan terjerumus ke resesi untuk kali pertama sejak 2009.
Dalam kondisi resesi, aset-aset berisiko di pasar keuangan sangat dihindari. Pelaku pasar pun memilih aset-aset aman, salah satunya adalah emas. Ini membuat harga emas dunia melonjak, yang kemudian diikuti oleh emas Antam yang meroket 36,18% sejak awal 2020.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Harga Emas Anjlok, Stok Emas Antam Menipis
