Sabar Ibu-ibu! Harga Emas Drop Lagi, Masih Ada Asa Pekan Ini

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
15 December 2020 10:03
Petugas menunjukkan emas batangan di sebuah gerai emas di Pegadaian, Jakarta. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Petugas menunjukkan emas batangan di sebuah gerai emas di Pegadaian, Jakarta. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Inodonesia - Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. turun tipis pada perdagangan Selasa (15/12/2020). Meski demikian, masih ada harapan logam mulia ini akan naik di pekan ini, sebab ada bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/The Fed) yang akan mengumumkan kebijakan moneter.

Melansir data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com, emas satuan 100 gram yang biasa menjadi acuan dibanderol Rp 89.312.000/batang atau Rp 893.120/gram, turun 0,11% dibandingkan harg awal pekan kemarin.

Sementara itu satuan 1 gram juga turun 0,11% ke Rp 951.000/batang.

Harga emas dunia kemarin turun 0,64% ke US$ 1.827,16, tertekan oleh vaksinasi masal yang akan dilakukan AS. Pada Jumat (11/12/2020) malam waktu AS, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (Food and Durg Administration/FDA) menyetujui penggunaan darurat vaksin Pfizer dan BionTech.

Pemerintah AS berencana untuk mendistribusikan 2,9 juta dosis dalam tempo 24 jam, dan 2,9 juta dosis 21 hari kemudian untuk suntikan kedua.

Awal vaksinansi besar-besaran dilakukan pada Senin pagi waktu setempat, dengan kota New York menjadi yang pertama.

Meski demikian, Kamis dini hari WIB The Fed akan mengumumkan kebijakan moneter. Ada kemungkinan The Fed akan menambah nilai program pembelian aset (quantitative easing/QE) sebab hingga saat ini stimulus fiskal di AS masih belum cair dan pasar tenaga kerja AS kembali memburuk.

Stimulus moneter plus stimulus fiskal merupakan "bahan bakar" utama emas menguat sepanjang pekan tahun ini. Sehingga tambahan stimulus tersebut bisa menjadi tenaga bagi emas untuk kembali menguat.

Ketika emas dunia kembali menguat, maka harga emas Antam juga akan terkerek. Para analis juga memprediksi harga emas berisiko bergerak liar atau naik turun tajam dalam waktu singkat. Sebab menjelang libur Natal dan Tahun Baru, volume perdagangan akan menurun, dan bisa memicu volatilitas tinggi.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ibu-ibu, Harga Emas Antam Sudah Drop 13% Lho, Beli?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular