
Wow! Cuan Gede Reksa Dana, Merata di Semua Jenis

Jakarta CNBC Indonesia - Perusahaan pengelola pusat informasi reksa dana, PT Infoveta Utama, menyampaikan publikasi hasil riset mingguan kinerja seluruh jenis indeks reksa dana.
Riset ini menunjukkan, kinerja seluruh jenis reksa dana mencetak imbal hasil positif pada penutupan 2 pekan lalu, 11 Desember, saat IHSG naik sebesar 2,20%.
Kinerja Reksa Dana Saham dan Reksa Dana Campuran yang mencatatkan imbal hasil positif masing-masing sebesar 2,03% dan 0,96%. Selanjutnya, kinerja Reksa Dana Pendapatan Tetap juga mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 0.46% dan kinerja Reksa Dana Pasar Uang tercatat positif sebesar 0.09%.
Selanjutnya, Obligasi Pemerintah mengalami kenaikan sebesar 0.36% dan Obligasi Korporasi mengalami kenaikan sebesar 0.08%.
![]() Data Reksa Dana |
Sementara itu, dana kelolaan atau asset under management (AUM) industri reksa dana kembali mengalami kenaikan 3,26% dari Rp 551,17 T di akhir Oktober 2020 menjadi Rp 569,15 T di akhir November 2020.
"Peningkatan AUM juga didukung oleh jumlah Unit Penyertaan (UP) industri reksa dana yang mengalami kenaikan sebesar 0,16%," tulis riset Infovesta.
Berikut ini merupakan tabel pertumbuhan AUM dan Unit Penyertaan masing-masing jenis Reksa Dana hingga Bulan November 2020:
![]() Data Reksa Dana |
Dari tabel di atas, terlihat bahwa kinerja reksa dana pada bulan November mencatatkan hasil yang cenderung positif, di mana peningkatan tertinggi dialami oleh reksa dana berbasis saham seperti Reksa Dana Indeks, ETF, Campuran, dan tentunya Reksa Dana Saham.
Peningkatan AUM yang cukup pesat oleh reksa dana indeks didukung oleh peningkatan kinerja indeks acuan, di mana sebagai salah satu contoh, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama bulan November tercatat naik sebesar 9,44%.
Pasar saham Indonesia juga didukung oleh arus capital inflow dari investor asing yang mencatatkan net buy sebesar Rp3,44 T di bulan November.
Di lain sisi, kenaikan UP (unit penyertaan) tertinggi dialami oleh Reksa Dana Pendapatan Tetap yang juga mencatatkan kenaikan AUM tertinggi setelah reksa dana berbasis saham.
Hal ini juga didukung oleh kondisi pasar obligasi yang masih kondusif, di mana tingkat suku bunga acuan BI 7-days Reverse Repo Rate pada bulan November lalu kembali dipangkas untuk yang ke 5 kalinya.
BI 7-Day dipangkas ke level 3,75% atau level terendah sepanjang sejarah yang mendorong kinerja indeks obligasi pemerintah dan korporasi melalui Infovesta Government Bond Index (IGBI) dan Infovesta Corporate Bond Index (ICBI) masing- masing naik sebesar 1,88% dan 0,54% selama bulan November.
"Investor asing juga turut melakukan arus masuk ke pasar obligasi Indonesia melalui Surat Berharga Negara selama bulan November sebesar Rp 15,64 T," tulis riset ini.
Investor asing berperan cukup besar dalam peningkatan kinerja pasar saham dan obligasi Indonesia pada bulan November lalu yang didukung dengan sentimen positif dari progress vaksin di Indonesia dan juga di beberapa negara.
Infovesta menilai, Reksa Dana berbasis Saham dan Pendapatan Tetap dapat menjadi pilihan utama investor di tengah pemulihan ekonomi yang masih berjalan di Indonesia.
Harapan pemulihan ekonomi di tahun 2021 juga dapat mendorong investor asing untuk terus aktif masuk ke dalam negara Indonesia sehingga dapat mendukung kinerja pasar modal Indonesia.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Emiten RI Mulai Bangkit, Tepatkah Investasi Reksa Dana?