The Touch of Midas, Erick Ubah Saham BUMN jadi 'Emas'

Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
11 December 2020 08:55
Menteri Badan Usaha Milik Negara RI (BUMN) Erick Thohir dalam acara CNBC Indonesia Award 2020 Indonesia dengan tema Menyongsong Bangkitnya Ekonomi Indonesia 2021. (Tangkapan layar CNBC Indonesia TV)
Foto: Menteri Badan Usaha Milik Negara RI (BUMN) Erick Thohir dalam acara CNBC Indonesia Award 2020 Indonesia dengan tema Menyongsong Bangkitnya Ekonomi Indonesia 2021. (Tangkapan layar CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja saham-saham perusahaan pelat merah atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam enam bulan terakhir moncer. Kementerian BUMN, dibawah komando Erick Thohir, memberikan banyak sentimen positif bagi investor di pasar modal.

Erick membangun optimisme investor terhadap saham-saham BUMN, dan ini bukan prestasi pertama yang ditorehkannya. Erick dianggap mumpuni menangangi sejumlah urusan, mulai dari kesuksesan sebagai penguasaha, menangani Asia Games, jadi Ketua Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Maruf Amin dalam Pilpres 2019 dan Menteri BUMN.

Tak salah jika menyebut Erick punya sentuhan seperti Raja Midas, touch of Midas. Sentuhan Erick di Kementerian BUMN, membuat saham-saham pelat merah menjadi emas baru bagi investor saham.

Midas adalah salah seorang raja dalam mitologi Yunani. Dia adalah figur yang terkenal karena kemampuannya untuk mengubah semua yang ia sentuh menjadi emas. Kemampuannya disebut sebagai sentuhan Emas atau sentuhan Midas.

Tengok saja, dalam enam bulan terakhir, indeks saham-saham BUMN mengalahkan kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan saham unggulan indeks LQ45.

Sejak 10 Jun 2020 indeks saham BUMN mengalami peningkatan signifikan sebesar 41% dari level 276,74 ke level 391,487. Kenaikan tersebut lebih jauh lebih besar dibandingkan kenaikan Indeks LQ 45 sebesar 24% dan IHSG sebesar 22%.

Kinerja IndeksFoto: Dok Kementerian BUMN
Kinerja Indeks

Dalam paparan materi yang disampaikan Erick Thohir di Acara CNBC Indonesia Award, dia menyebutkan BUMN sekarang sudah berubah. Erick menerapkan Manajemen Sistem Anti Suap (ISO 37001 ) di semua BUMN sejak tahun 2020.

Selain itu, ada sejumlah sentimen dari rencana aksi korporasi BUMN yang dinilai bisa meningkatkan value perusahaan pelat merah.

Pertama, rencana Merger Bank Syariah yg melibatkan 3 Bank BUMN, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI). Entitas baru dari bank syariah ini digadang-gadang menjadi salah satu bank syariah terbesar dunia dan ini memberikan dampak positif bagi tiga bank yang menjadi pemegang saham.

Kedua, integrasi Segmen Ultra Mikro untuk mempertemukan sumber pendanaan yang sesuai dengan karakter pembiayaan yang disalurkan. Ini membuat investor di pasar saham menaruh ekspektasi besar terhadap BRI sebagai perusahaan terbuka.

BERSAMBUNG HALAMAN BERIKUT>>>

Ketiga, Kedatangan Vaksin produksi Sinovac yang akan didistribusikan melalui 2 emiten farmasi BUMN yakni PT Kimia Farma Tbk (KAEF) dan PT Indo Farma Tbk (INAF). Saham kedua emiten ini, sudah melesat ratusan persen karena sentimen vaksin.

Keempat, investasi proyek pengembangan EV Battery yang diwakili oleh BUMN PT Aneka Tambang Tbk (ANTM). Sentimen EV Battery ini tak hanya mengerek saham ANTM tapi juga saham BUMN tambang lainnya, PT Timah Tbk (TINS).

Kelima, pembentukan Sovereign Wealth Fund, yang mendorong pembangunan infrastruktur dan proyek strategis lainnya di Indonesia. Impaknya, saham-saham konstruksi milik BUMN, seperti PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Waskita Karya Tbk (WSKT) dan PT PP Tbk (PTBB) melesat hingga puluhan persen dalam enam bulan terakhir.

Keenam, restrukturisasi strategi korporasi PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM). Langkah Erick membenahi Telkom, mendapat perhatian investor dan saham operator telekomunikasi terbesar Indonesia ini, ikut meroket.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular