
Bunda! Silahkan Borong, Emas Antam Termurah dalam 4 Bulan

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. kembali turun pada perdagangan Rabu (11/11/2020) setelah ambrol kemarin. Harga logam mulia di dalam negeri sedang terpukul akibat anjloknya harga emas dunia, dan penguatan nilai tukar rupiah.
Melasir data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com, emas batangan satuan 1 gram hari ini dibanderol Rp 970.000/batang, turun 0,21% dibandingkan harga kemarin yang ambrol 3,6%. Harga emas Antam kini berada di level termurah dalam hampir 4 bulan terakhir, tepatnya sejak 21 Juli lalu.
Sementara itu satuan 100 gram yang biasa menjadi acuan dibanderol Rp 91.412.000/batang atau Rp 914.120/gram turun 0,22%.
Harga emas dunia sebenarnya menguat pada perdagangan Selasa kemarin, tetapi masih belum diikuti emas Antam. Maklum saja, sehari sebelumnya harga emas dunia anjlok 4,6%, sementara rupiah masih terus menunjukkan penguatan.
Emas dunia dibanderol dengan dolar AS, saat Mata Uang Garuda menguat, maka harga emas dunia akan lebih murah ketika dikonversi ke rupiah.
Meski harga emas dunia sedang anjlok, tetapi para analis masih belum merubah proyeksi penguatan logam mulia ini.
Ole Hanson, kepala strategi komoditas di Saxo Bank salah satunya. Ia masih memberikan outlook bullish (tren naik) pada emas dalam jangka pendek, sebab meski vaksin sudah ditemukan tetapi masih perlu waktu untuk didistribusikan ke masyarakat.
Seperti diketahui sebelumnya, Pfizer, perusahaan farmasi asal AS yang berkolaborasi dengan BioNTech asal Jerman, mengumumkan vaksin buatanya efektif menangkal penyakit akibat virus corona (Covid-19) hingga lebih dari 90% tanpa efek samping yang berbahaya.
"Hasil pertama dari uji klinis fase tiga uji vaksin mengindikasikan kemampuan vaksin kami untuk mencegah Covid-19," ujar Chairman & CEO Pfizer Albert Bourla dalam pernyataannya kemarin, sebagaimana dilansir CNBC International, Senin (9/11/2020).
Menurut Hansen virus mungkin akan hilang, tetapi bukan berarti perekonomian akan pulih dengan cepat.
"Virus bisa hilang, tetapi bukan berarti perekonomian akan pulih dengan cepat. Sudah terjadi banyak kerusakan yang tidak bisa diperbaiki dengan cepat," kata Hansen, sebagaimana dilansir Kitco, Senin (9/11/2020).
Aksi jual yang menimpa emas kemarin tidak membuat Hansen terkejut, hal itu terjadi karena kemungkinan stimulus fiskal yang akan dikeluarkan pemerintah AS nilainya kemungkinan akan lebih kecil.
"Pada dasarnya kita melihat pelaku pasar yang keluar dari emas setelah melakukan aksi beli dalam 6 bulan terakhir. Tetapi masih ada banyak ketidakpastian yang bagus untuk emas, vaksin menjadi kabar bagus (bagi perekonomian), tetapi tetap tidak merubah narasi (penguatan emas) yang ada," katanya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ibu-ibu, Harga Emas Antam Sudah Drop 13% Lho, Beli?