Bapak-Ibu, Harga Emas Antam Drop di Bawah Rp1 Juta, Mau Beli?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
30 October 2020 10:15
Ilustrasi Emas Pegadaian. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Emas (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. kembali turun pada perdagangan Jumat (30/10/2020), semakin menjauhi Rp 1 juta per batang untuk satuan 1 gram.

Harga emas dunia yang terus merosot turut menyeret harga logam mulia di dalam negeri.

Melansir data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com, emas satuan 1 gram hari ini dibanderol Rp 992.000/batang, turun 0,3% dibandingkan harga Kamis kemarin. Harga tersebut merupakan yang termurah sejak 26 Juli lalu. Kemarin, harga emas ini merosot 1,12%.

Sementara itu satuan 100 gram yang biasa menjadi acuan dibanderol Rp 93.412.000/batang, atau Rp 934.120/gram, turun 0,32%.

Kemarin, harga emas dunia melemah 0,53% ke US$ 1.867,04 setelah data menunjukkan pertumbuhan ekonomi AS meroket 33,1% di kuartal III-2020, yang membuat daya tarik emas menurun.

Sementara sehari sebelumnya, emas dunia ambrol 1,56%, terseret aksi jual di bursa saham global yang mengalami kecemasan akan kemungkinan terjadinya lockdown jilid II di berbagai negara.

Alhasil, harga emas Antam juga turut merosot 2 hari terakhir. Pergerakan harga emas dunia memang menjadi salah satu acuan harga logam mulia di dalam negeri, sehingga naik turunnya akan cenderung diikuti.

Pialang komoditas senior RJO Futures yang berbasis di Chicago, Bob Haberkorn, mengatakan jika aksi jual di pasar saham menjadi lebih buruk, harga emas mungkin akan terus turun dan menguji level US$ 1.850-1.855/troy ons terlebih dahulu dan kemudian turun lagi ke US$ 1.825/troy ons.

Proyeksi Herberkorn tersebut jitu, level terendah yang dicapai emas dunia kemarin di kisaran US$ 1.858/troy ons berdasarkan data Refinitiv.

"Kita bisa melihat level US$ 1.825 per troy ons jika terjadi lebih banyak lockdown akibat virus corona. Pasar saham bisa semakin ketakutan, yang mungkin akan menarik emas dan perak lebih rendah menjelang pemilihan presiden AS," kata Haberkorn.

Namun Haberkorn menegaskan, setelah pemilihan presiden berakhir, harga emas akan rebound.

Hal senada sebelumnya diungkapkan Andy Hecht partner di bubbatrading.com, Terkait dengan pilpres di AS, siapa pun pemenangnya apakah petahana dari Partai Republik, Donald Trump, atau penantangnya dari Partai Demokrat, Joseph 'Joe' Biden, harga emas dikatakan tetap akan menguat.

Tetapi jika Biden yang memenangi pilpres akan lebih menungtungkan bagi emas, sebab menurut Hetch nilai stimulus yang akan digelontorkan lebih besar.

Hecht bahkan mengatakan akan senang jika harga emas dunia menurun, sebab ia bisa membeli lebih banyak emas.

"Saya menyambut penurunan harga emas, saya ingin melihat harga emas turun, itu artinya saya akan membeli lebih banyak emas," kata Hecht sebagaimana dilansir Kirco, Kamis (23/10/2020).

"Saya melihat kita masih di tahap awal supercyle komoditas, itu artinya emas akan melesat tinggi, begitu juga dengan perak," katanya.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ibu-ibu, Harga Emas Antam Sudah Drop 13% Lho, Beli?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular