
Pasar Volatil, Ternyata Reksa Dana Ini Jadi Incaran Investor

Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah kondisi pasar saham yang berfluktuasi, investor saat ini cenderung menempatkan aset investasinya di instrumen yang lebih konservatif seperti reksa dana pasar uang dan reksa dana pendapatan tetap (fixed income).
Direktur PT Mandiri Manajemen Investasi, Endang Astharanti menyebutkan tingginya ketidakpastian pasar telah juga mendorong penurunan dana kelolaan reksa dana.
Mengacu data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sampai dengan Agustus 2020 mencatat, Nilai Aktiva Bersih (NAB) atau asset under management (AUM) industri reksa dana turun menjadi Rp 525,18 triliun dari tahun 2019 sebesar Rp 542,19 triliun.
Sementara itu, redemption atau penarikan dana dari nasabah tercatat sebesar Rp 325,56 triliun pada periode tersebut, dari tahun sebelumnya Rp 656,32 triliun.
Subscription atau pembelian reksa dana baru mencapai Rp 316,42 triliun dari periode yang sama tahun lalu Rp 711,21 triliun.
"Betul, secara year to date pertumbuhan AUM industri turun -3%, tapi di satu bulan terakhir tumbuh 2-3%, minat sudah mulai ada. Driver pertumbuhan reksa dana pasar uang, investor masih sangat konservatif," katanya kepada CNBC Indonesia, Kamis (1/10/2020).
Endang juga memaparkan bahwa investor asing masih melakukan jual bersih atau net sell. Hal ini lantaran faktor yang membuat investor asing kembali masuk ke pasar Indonesia masih sangat tergantung dari penanganan Covid-19 serta progres perbaikan ekonomi Indonesia.
Maka tidak heran, sejak awal tahun ini pelaku pasar asing masih mencatatkan aksi jual bersih Rp 43 triliun di pasar saham dan 120 triliun di pasar obligasi.
Jika keduanya teratasi, kata dia, ini akan membuat pasar modal kembali menarik di mata investor asing.
Sebagai perbandingan, data Infovesta Utama mencatat kinerja reksa dana belum sepenuhnya pulih pada Agustus lalu.
Sepanjang Agustus, reksa dana yang memberikan imbal hasil (return) paling baik adalah reksa dana saham yang tercermin dari Infovesta 90 Equity Fund Index yang menguat 1,39%.
Kinerja indeks reksa dana saham ini sejalan dengan kenaikan IHSG yang menguat 1,73% sepanjang bulan lalu.
Kinerja terbaik selanjutnya diberikan oleh reksa dana campuran yang tercermin dari Infovesta 90 Balanced Fund Index yang menguat 0,85%.
Tak jauh berbeda, reksa dana pendapatan tetap juga memberikan return rata-rata yang baik. Tercermin dari Infovesta 90 Fixed Income Fund Index yang menguat 0,73%.
Reksa dana pasar uang yang dicerminkan dari Infovesta 90 Money Market Fund Index memberikan return 0,40% month on month (MoM).
Namun demikian, kinerja reksa dana secara year to date (ytd) paling baik disumbangkan oleh reksa dana pendapatan tetap yakni sebesar 5,19%.
Adapun reksa dana pasar uang juga memberikan kinerja positif year to date, 3,22%.
No | Nama Indeks | Kinerja YTD 31 Agustus 2020 (31 Desember 2019 - 31 Agustus 2020) (%) | Kinerja MoM 31 Agustus 2020 (30 Juli 2020 - 31 Agustus 2020) (%) |
1 | Indeks Harga Saham Gabungan | -16,84 | 1,73 |
2 | Infovesta 90 Balanced Fund Index | -8,42 | 0,85 |
3 | Infovesta 90 Equity Fund Index | -18,68 | 1,39 |
4 | Infovesta 90 Fixed Income Fund Index | 5,19 | 0,73 |
5 | Infovesta 90 Money Market Fund Index | 3,22 | 0,40 |
6 | Infovesta Corporate Bond Index | 3,67 | 0,63 |
7 | Infovesta Government Bond Index | 4,90 | 0,95 |
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Deposito BPR vs Reksa Dana Pasar Uang, Lebih Cuan Mana?
