Emas Antam Rekor! Harga Emas di Pegadaian Tembus Rp 1,08 Juta

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia

06 August 2020 10:37

Foto: Pegadaian (detikFoto/Rachman Haryanto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas di yang dijual di Pegadaian hari ini, Kamis (6/8/2020), naik dibandingkan kemarin. Kenaikan tersebut mengikuti harga emas dunia dan emas Antam yang mencetak rekor termahal sepanjang sejarah.

Pegadaian menjual berbagai jenis emas Antam, dan emas UBS, harganya pun bervariasi meski dengan berat yang sama. Emas Antam dengan berat 1 gram hari ini dibanderol Rp 1.077.000/batang, naik Rp 21.000 dibandingkan kemarin.

Kenaikan tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan emas Antam yang naik Rp 6.000/batang di situs logammulia.com.

Memang kenaikan harga emas di Pegadaian berbeda-beda setiap ukuran, emas Antam dengan berat 2 gram misalnya kenaikannya mencapai Rp 39.000 menjadi 2.140.000/batang.

Baca:

Semoga Tak Bosan Baca Ini Ya: Emas Antam Cetak Rekor Lagi!

Pegadaian juga menjual emas Antam retro, kenaikan harganya pun bervariasi. Untuk berat 1 gram, keaikannya hanya Rp 1.000 menjadi Rp 1.047.000/batang, sementara untuk berat 2 gram melesat Rp 41.000 menjadi Rp 2.082.000/batang.

Emas Antam retro merupakan emas kemasan lama, dimana keping emas dan sertifikatnya terpisah. Emas retro ini terakhir kali diproduksi pada tahun 2018.
Ada lagi emas Antam batik yang harganya naik Rp 20.000 menjadi Rp 1.220.000/batang untuk berat 1 gram.

Sementara kenaikan harga emas UBS hari ini lumayan tinggi, untuk berat 1 gram naik Rp 21.000 menjadi Rp 1.069.000/batang dan berat 2 gram naik Rp 41 ribu menjadi 2.109.000/batang.

Kenaikan harga emas di dalam negeri kemungkinan masih akan berlanjut, melihat pergerakan emas dunia yang masih terus menanjak.

Kemarin, harga emas dunia kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang masa di US$ 2.055,1/troy ons, sebelum mengakhiri perdagangan di US$2.039,4/troy ons, menguat 1,06% dibandingkan hari sebelumnya. Sementara pagi ini, pukul 10:23 WIB, emas dunia diperdagangkan di kisaran US$ 2.041,85/troy ons.

TIM RISET CNBC INDONESIA