
Balada Emas Antam: Cetak Rekor Tertinggi, Langsung Nyunsep
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
14 March 2020 16:56

Jakarta, CNBCÂ Indonesia -Â Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau yang biasa disebut emas Antam mencetak rekor tertinggi sepanjang masa pada hari Senin (9/3/2020). Emas batangan 100 gram yang kerap dijadikan acuan dibanderol Rp 80.2 juta/batang atau Rp 802.000/gram.
Tetapi setelah mencapai rekor tersebut, harga emas Antam langsung nyungsep, menurun 5 hari beruntun. Pada hari ini, Sabtu (14/3/2020) harga emas batangan 100 gram dibanderol Rp 76 juta/batang (Rp 760.000/gram), turun dibandingkan Jumat kemarin Rp 76,3 juta/batang (Rp 763.000/gram), berdasarkan data dari Butik LM-Pulo Gadung di situs resmi logammulia.com.
Itu artinya, sejak mencapai level rekor tertinggi hari Senin hingga hari ini, harga emas Antam sudah merosot Rp 42.000/gram atau 5,24%.
Salah satu penyebab emas Antam mencetak rekor tertinggi kemudian nyungsep adalah pergerakan harga emas dunia. Sepanjang pekan lalu, harga emas dunia mencatat penguatan 5,62% kemudian berlanjut melesat naik hingga mencapai US$ 1.702,56/troy ons pada hari Senin lalu. Pergerakan emas dunia tersebut membuat harga emas Antam mencetak rekor tertinggi sepanjang masa.
Namun, sejak hari Selasa (10/3/2020), harga emas dunia mulai menurun hingga Jumat kemarin. Total sepanjang pekan ini, harga emas dunia merosot 8,64% ke US$ 1.529,31/troy ons. Dampaknya, harga emas Antam juga nyungsep.
Pandemi virus corona atau COVID-19 yang memicu aksi jual di pasar keuangan global menjadi pemicu naik turunnya harga emas dunia di pekan ini. Emas merupakan aset yang menyandang status aman (safe haven), dan kerap menjadi target investasi saat pasar keuangan global bergejolak.
Tetapi di pekan ini, emas dunia melawan fitrahnya. Saat pasar keuangan global mengalami aksi jual, harga emas dunia juga ikut merosot. Pandemi COVID-19 yang memunculkan ketidakpastian di pasar membuat sebagian para pelaku pasar mencarikan aset-asetnya dan memegang uang tunai, cash is the king!
Harga emas dunia yang naik lebih dari 12% di tahun ini hingga ke atas US$ 1.700/troy ons, tertinggi sejak Desember 2012, tentunya memberikan banyak cuan jika dilikuidasi.
Selain itu, sebagian pelaku pasar juga menjual aset emasnya, dan memasukkan kembali di bursa saham untuk menghindari kekurangan dana (margin call), dengan harapan bursa saham akan bangkit ketika wabah virus corona berakhir, atau ketika para pemangku kebijakan mulai bertindak guna meminimalisir dampak virus corona ke perekonomian.
Selain harga emas dunia, harga emas Antam juga dipengaruhi nilai tukar rupiah, penawaran-permintaan, permintaan industri emas, isu global, tingkat inflasi, dan tingkat suku bunga.
Berikut harga emas Antam hari Sabtu (14/3/2020) yang dijual di Butik LM - Pulo Gadung.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Ibu-ibu, Harga Emas Antam Sudah Drop 13% Lho, Beli?
Tetapi setelah mencapai rekor tersebut, harga emas Antam langsung nyungsep, menurun 5 hari beruntun. Pada hari ini, Sabtu (14/3/2020) harga emas batangan 100 gram dibanderol Rp 76 juta/batang (Rp 760.000/gram), turun dibandingkan Jumat kemarin Rp 76,3 juta/batang (Rp 763.000/gram), berdasarkan data dari Butik LM-Pulo Gadung di situs resmi logammulia.com.
Itu artinya, sejak mencapai level rekor tertinggi hari Senin hingga hari ini, harga emas Antam sudah merosot Rp 42.000/gram atau 5,24%.
Salah satu penyebab emas Antam mencetak rekor tertinggi kemudian nyungsep adalah pergerakan harga emas dunia. Sepanjang pekan lalu, harga emas dunia mencatat penguatan 5,62% kemudian berlanjut melesat naik hingga mencapai US$ 1.702,56/troy ons pada hari Senin lalu. Pergerakan emas dunia tersebut membuat harga emas Antam mencetak rekor tertinggi sepanjang masa.
Namun, sejak hari Selasa (10/3/2020), harga emas dunia mulai menurun hingga Jumat kemarin. Total sepanjang pekan ini, harga emas dunia merosot 8,64% ke US$ 1.529,31/troy ons. Dampaknya, harga emas Antam juga nyungsep.
Pandemi virus corona atau COVID-19 yang memicu aksi jual di pasar keuangan global menjadi pemicu naik turunnya harga emas dunia di pekan ini. Emas merupakan aset yang menyandang status aman (safe haven), dan kerap menjadi target investasi saat pasar keuangan global bergejolak.
Tetapi di pekan ini, emas dunia melawan fitrahnya. Saat pasar keuangan global mengalami aksi jual, harga emas dunia juga ikut merosot. Pandemi COVID-19 yang memunculkan ketidakpastian di pasar membuat sebagian para pelaku pasar mencarikan aset-asetnya dan memegang uang tunai, cash is the king!
Harga emas dunia yang naik lebih dari 12% di tahun ini hingga ke atas US$ 1.700/troy ons, tertinggi sejak Desember 2012, tentunya memberikan banyak cuan jika dilikuidasi.
Selain itu, sebagian pelaku pasar juga menjual aset emasnya, dan memasukkan kembali di bursa saham untuk menghindari kekurangan dana (margin call), dengan harapan bursa saham akan bangkit ketika wabah virus corona berakhir, atau ketika para pemangku kebijakan mulai bertindak guna meminimalisir dampak virus corona ke perekonomian.
Selain harga emas dunia, harga emas Antam juga dipengaruhi nilai tukar rupiah, penawaran-permintaan, permintaan industri emas, isu global, tingkat inflasi, dan tingkat suku bunga.
Berikut harga emas Antam hari Sabtu (14/3/2020) yang dijual di Butik LM - Pulo Gadung.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Ibu-ibu, Harga Emas Antam Sudah Drop 13% Lho, Beli?
Most Popular