Tips Investasi Saham

Window Dressing di Akhir Tahun, Yuk Keruk Peluang Cuan

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
09 December 2019 15:11
Kenaikan terbesar secara persentase terjadi pada bulan Desember tahun 2003 sebesar 12,12%, sedangkan yang terendah tahun 2013 sebesar 0,42%.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Meski dalam dua tahun terakhir rasanya kinerja pasar saham tidak kemana-mana, tetapi peluang mendapatkan keuntungan pada bulan Desember terbuka lebar berkat fenomena yang biasa disebut dengan Window Dressing.

Window Dressing dimaknai sebagai kondisi di mana harga-harga saham di bursa cenderung naik terutama menjelang tutup tahun. Chief Investment Officer KISI Asset Management Susanto Chandra berpendapat, aksi window dressing biasanya dilakukan manajer investasi pada saham-saham dari perusahaan dengan nilai kapitalisasi (market capitalization) besar di Bursa Efek Indonesia.


Potensi IHSG kembali mencatatkan kinerja positif di bulan ini cukup besar mengingat sudah 18 tahun IHSG secara bulanan selalu menghijau di penghujung tahun. Kenaikan terbesar secara persentase terjadi pada bulan Desember tahun 2003 sebesar 12,12%, sedangkan yang terendah tahun 2013 sebesar 0,42%.

Pertanyaannya, bagaimana cara menangkap peluang tersebut? Bagi yang sudah menjadi investor saham tentu sudah paham, kamu bisa bertransaksi secara langsung di bursa. Bagi yang belum pernah membeli saham, kamu dapat menangkap momen tersebut dengan cara membeli reksa dana saham.

Bagi investor saham, salah satu cara termudah ialah dengan memilih saham-saham yang tergabung dalam indeks LQ45 yang terdiri dari 45 saham pilihan dengan likuiditas tertinggi dan fundamental cukup baik, selanjutnya ialah indeks IDX30 yang terdiri dari 30 saham pilihan berfundamental baik.


Lima saham yang tergabung dalam indeks LQ45 dan IDX30 berikut ini kinerjanya paling tertinggal (laggard) sejak awal tahun:



Cara yang kedua ialah membeli reksa dana saham, yakni membeli kumpulan saham-saham pilihan hasil racikan dari sang pengelola dana "fund manager". Karena IHSG selalu hijau beberapa tahun ini, peluang cuan pada reksa dana saham juga cukup terbuka tentunya.

Biasanya patokan kinerja reksa dana ialah kinerja IHSG,  pilihlah reksa dana yang dalam tiga hingga lima tahun terakhir kinerjanya konsisten selalu unggul dari IHSG.


Agar keuntunganmu tidak tergerus, kamu perlu memperhatikan biaya pembelian (subcription fee), Biasanya pihak Manajer Investasi (MI) sebagai pihak penerbit tidak membebankan biaya jika membeli secara langsung.

Lain halnya jika membeli melalui Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD), kamu akan dibebankan biaya pembelian yang berkisar 0,5% - 2%, karena itu sebaiknya pilih Agen Penjual yang membebankan biaya yang tidak terlalu besar.

Keruk Cuan dari Window Dressing
[Gambas:Video CNBC]



TIM RISET CNBC INDONESIA


(yam/hps) Next Article Modal Liburan Akhir Tahun, Ada lho Saham Naik hingga 116%!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular