
Internasional
Q3 2019, Fund Manager Tarik Dana dari Hong Kong Rp 14 T
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
18 October 2019 15:04

Jakarta, CNBC Indonesia - Industri hedge fund Hong Kong mencatatkan arus keluar (outflow) kuartalan terbesar sejak resesi global melanda satu dekade lalu. Kejadian langka ini memperdalam kekhawatiran investor di pusat keuangan yang sedang dilanda gelombang demonstrasi itu.
Menurut data yang dikumpulkan oleh Eurekahedge Pte, dana bersih keluar mencapai sekitar US$ 1 miliar atau sekitar Rp 14 triliun (estimasi kurs US$ 1 = Rp 14.000) dalam tiga bulan yang berakhir September. Ini merupakan jumlah terbesar sejak kuartal kedua 2009.
Analis dari perusahaan riset itu juga mengatakan bahwa meski demo anti-pemerintah di Hong Kong telah membuat pasar gelisah, arus keluar tetap sejalan dengan penarikan yang dilakukan oleh lembaga-lembaga pengelola investasi secara global. Sebelumnya pada 2018, pengembalian yang diberikan oleh sejumlah manager dana cukup mengecewakan.
Penarikan dari Hong Kong relatif rendah terhadap total aset hedge funds di kota itu, yang naik US$ 6,9 miliar tahun ini menjadi US$ 92 miliar pada Agustus. Sebagian besar kenaikan diakibatkan oleh pengembalian pasar yang positif, menurut Eurekahedge.
Hedge funds kecil dan menengah yang mengelola US$ 500 juta atau kurang, menyumbang sebagian besar arus keluar klien. Sementara hedge funds yang lebih besar memiliki alokasi yang cukup positif, kata perusahaan riset itu. Industri ini telah menikmati arus masuk bersih setiap tahun sejak 2009.
Mohammad Hassan, kepala analis hedge funds di perusahaan di Singapura, mengatakan bahwa krisis politik di Hong Kong belum menimbulkan ancaman yang berarti.
"Peluang dan akses yang disediakan oleh para manajer yang berbasis di Hong Kong ke pasar-pasar daratan China dan ke wilayah yang lebih luas secara keseluruhan tidak mungkin dikalahkan dalam waktu dekat kecuali benar-benar banyak hal di luar kendali terjadi." Katanya melalui email.
Demo juga telah berdampak pada sistem keuangan kota. Meningkatnya jumlah perusahaan keluarga juga telah membuat pandangan mengenai Hong Kong berubah. Sebelumnya, analisis Goldman Sachs Group baru-baru ini mengatakan bahwa sebagian simpanan bank telah ditransfer ke Singapura. Indeks MSCI Hong Kong telah turun 13% sejak pertengahan Juli, saat demo besar terjadi.
(sef/sef) Next Article Cara Mengamankan Aset Investasi Saat Resesi Mengancam
Menurut data yang dikumpulkan oleh Eurekahedge Pte, dana bersih keluar mencapai sekitar US$ 1 miliar atau sekitar Rp 14 triliun (estimasi kurs US$ 1 = Rp 14.000) dalam tiga bulan yang berakhir September. Ini merupakan jumlah terbesar sejak kuartal kedua 2009.
Analis dari perusahaan riset itu juga mengatakan bahwa meski demo anti-pemerintah di Hong Kong telah membuat pasar gelisah, arus keluar tetap sejalan dengan penarikan yang dilakukan oleh lembaga-lembaga pengelola investasi secara global. Sebelumnya pada 2018, pengembalian yang diberikan oleh sejumlah manager dana cukup mengecewakan.
Hedge funds kecil dan menengah yang mengelola US$ 500 juta atau kurang, menyumbang sebagian besar arus keluar klien. Sementara hedge funds yang lebih besar memiliki alokasi yang cukup positif, kata perusahaan riset itu. Industri ini telah menikmati arus masuk bersih setiap tahun sejak 2009.
Mohammad Hassan, kepala analis hedge funds di perusahaan di Singapura, mengatakan bahwa krisis politik di Hong Kong belum menimbulkan ancaman yang berarti.
"Peluang dan akses yang disediakan oleh para manajer yang berbasis di Hong Kong ke pasar-pasar daratan China dan ke wilayah yang lebih luas secara keseluruhan tidak mungkin dikalahkan dalam waktu dekat kecuali benar-benar banyak hal di luar kendali terjadi." Katanya melalui email.
Demo juga telah berdampak pada sistem keuangan kota. Meningkatnya jumlah perusahaan keluarga juga telah membuat pandangan mengenai Hong Kong berubah. Sebelumnya, analisis Goldman Sachs Group baru-baru ini mengatakan bahwa sebagian simpanan bank telah ditransfer ke Singapura. Indeks MSCI Hong Kong telah turun 13% sejak pertengahan Juli, saat demo besar terjadi.
(sef/sef) Next Article Cara Mengamankan Aset Investasi Saat Resesi Mengancam
Most Popular