BUMN Karya Ini Terbitkan Sukuk Perdana Rp 150 M

Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
11 February 2019 18:39
MTN tersebut akan jatuh tempo pada 12 Februari 2021 dan memiliki bunga 8,45% per tahun yang akan dibayarkan setiap 3 bulanan.
Foto: Ilustrasi Obligasi (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Indah Karya (Persero) realisasikan penerbitan sukuk mudharabah perdananya senilai Rp 150 miliar. 

Efek utang berprinsip syariah tersebut didaftarkan di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) hari ini (11/2/19) dan akan diterbitkan besok dengan didistribusikan kepada investor.  

Periode jatuh tempo ditetapkan pada 28 November 2021, tetapi kupon bagi hasil suku tersebut tidak disebutkan dalam informasi di situs yang sama.  

Bertindak sebagai wali amanat penerbitan adalah PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).  

Meskipun namanya tidak sepopuler BUMN karya lain seperti PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), dan PT PP Tbk (PTPP), Indah Karya adalah BUMN yang cukup berumur karena didirikan sejak 29 Maret 1961 di Bandung. 

Fokus usaha Indah Karya adalah survei, investigasi, studi perencanaan, perencanaan teknis, serta manajemen pengawasan pengerjaan konstruksi, penyediaan tenaga ahli, serta kegiatan konsultasi. 

Pada 2000, perseroan mendirikan anak usaha IKRCS yang bergerak pada bidang sertifikasi sistem manajemen ISO 9001, ISO 14001, dan OHSAS 18001. 

IKRCS adalah lembaga sertifikasi sistem manajemen yang telah diakreditasi untuk melakukan audit dan memberikan sertifikat kepada perusahaan/lembaga/organisasi yang menerapkan sistem manajemen sesuai standard internasional.

Mulai 2014, perseroan yang dipimpin Nel Adianto itu juga mengembangkan sayap ke sektor properti dan industri. 

Perseroan mulai mengembangkan bisnis barunya dengan membangun Bellazona Golf Apartment di Bandung serta pembangunan pabrik plywood di Bondowoso (Jawa Timur) yang berorientasi ekspor. 

Penerbitan sukuk Indah Karya tersebut hasil kerja sama dengan PT PNM Investment Management yang berniat membungkus efek utang tersebut menjadi Reksa Dana Syariah Penyertaan Terbatas.  

RDPT syariah tersebut bertujuan meningkatkan produksi pabrik plywood Indah Karya, khususnya untuk memenuhi peningkatan permintaan dari Amerika Serikat dan Jepang.           

PNM Investment Management adalah manajer investasi milik BUMN PT Pemodalan Nasional Madani (PNM).

TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/hps) Next Article Ini Tips Memilih Reksa Dana Agar Tak Terjebak MI "Nakal"

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular