Utang Baru, Pemerintah Rilis SBSN US$ 100 Juta
tahir saleh & Irvin Avriano Arief,
CNBC Indonesia
11 January 2019 19:13
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah menerbitkan surat berharga syariah negara (SBSN/sukuk negara) senilai US$ 100 juta (setara Rp 1,4 triliun) melalui penawaran terbatas (private placement) atau penawaran tertutup hari ini.Â
Dalam pengumumannya hari ini (11/1/19), Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu mengatakan investor efek utang syariah bernama USD-PBS 002 itu diberikan kupon imbal hasil 4% per tahun dan dijual pada tingkat imbal hasil (yield) 4%.Â
Sukuk negara itu memiliki tenor 3 tahun yaitu akan jatuh tempo pada 11 Januari 2022 dengan pembayaran imbal hasil pertama pada 11 Juli 2019 dan akan dibayarkan semi annual, yang berarti dua kali setahun. Â
PBS adalah sukuk berbasis proyek (project based sukuk/PBS). Terakhir kali private placement PBS berdenominasi dolar AS, DJPPR menerbitkan PBS USDPBS-001 pada 15 November senilai US$ 100 juta.
Efek syariah itu berkupon dan memiliki yield 4,05% dan bertenor 3 tahun. Metode private placement terakhir dilakukan DJPPR untuk menerbitkan SBSN rupiah senilai Rp 1,5 triliun pada 5 Desember.
Efek berprinsip syariah itu bertenor 8 tahun dengan kupon 8,55% per tahun dengan yield 8,55%. Â
TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv)
Next Article
Kemenkeu Kembali Lelang Surat Utang Syariah, Target Rp 8 T
Dalam pengumumannya hari ini (11/1/19), Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu mengatakan investor efek utang syariah bernama USD-PBS 002 itu diberikan kupon imbal hasil 4% per tahun dan dijual pada tingkat imbal hasil (yield) 4%.Â
Sukuk negara itu memiliki tenor 3 tahun yaitu akan jatuh tempo pada 11 Januari 2022 dengan pembayaran imbal hasil pertama pada 11 Juli 2019 dan akan dibayarkan semi annual, yang berarti dua kali setahun. Â
Efek syariah itu berkupon dan memiliki yield 4,05% dan bertenor 3 tahun. Metode private placement terakhir dilakukan DJPPR untuk menerbitkan SBSN rupiah senilai Rp 1,5 triliun pada 5 Desember.
Efek berprinsip syariah itu bertenor 8 tahun dengan kupon 8,55% per tahun dengan yield 8,55%. Â
TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv)