
Siapa Hexana? Mampukah Selesaikan Masalah Jiwasraya?
Herdaru Purnomo, CNBC Indonesia
06 November 2018 10:05

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian BUMN mengganti pucuk pimpinan PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Menteri BUMN Rini M Soemarno telah resmi mengangkat Hexana Tri Sasongko sebagai Direktur Utama Jiwasraya menggantikan Asmawi Syam.
Posisi sebelumya, Hexana merupakan Direktur Investasi dan IT Jiwasraya. Ia dilantik pada 2018.
Hexana cukup lama berkarier di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) (BRI) sebelum berhijrah ke Jiwasraya.
Pada tahun 2016, Ia menjabat sebagai SEVP Treasury dan Global Service BRI. Ia menjabat posisi tersebut selama 2 tahun. Mundur ke belakang lagi, Hexana pernah menduduki jabatan SEVP IT Strategy dan Development BRI selama 1 tahun.
Hexana sukses menerbangkan satelit BRI. Ketika itu Hexana merupakan Direktur BRISat Project and Launch.
Hexana berkarier di BRI sejak tahun 1998. Ia juga pernah menduduki Head of Global Market BRI pada 1999-2007.
"Pergantian pucuk pimpinan ini dilakukan dalam rangka Jiwasraya menuju pengembangan bisnis baru yang berbasis Information Technology (IT). Termasuk juga sebagai penguatan investasi perusahaan dan sekaligus melakukan regenerasi untuk menciptakan kepemimpinan yang berkelanjutan di Jiwasraya," demikian keterangan resmi Kementerian BUMN seperti dikutip CNBC Indonesia, Selasa (7/11/2018).
Hexana sendiri mengatakan dirinya akan melanjutkan dan mengembangkan program-program unggulan yang ada dengan perbaikan bisnis proses berbasiskan digital. Hal tersebut demi memudahkan akses masyarakat kepada produk-produk Jiwasraya.
Hexana juga akan menerapkan manajemen risiko secara disiplin dalam pengelolaan investasi keuangan. Termasuk juga meningkatkan kerja sama penyediaan layanan kebutuhan asuransi jiwa bagi BUMN.
"Kami akan melanjutkan dan terus mengembangkan program-program yang sudah dirintis bersama Bapak Asmawi demi Jiwasraya yang lebih baik dan modern. Dalam kesempatan ini saya mewakili Jiwasraya mengucapkan terima kasih atas bimbingan dan kerja samanya selama ini. Semoga saya juga bisa mengemban tugas ini dengan baik," kata Hexana.
Perusahaan asuransi jiwa tertua di Indonesia ini memang tengah dirundung masalah. Jiwasraya terpaksa menunda pembayaran kewajiban polis yang jatuh tempo. Penundaan pembayaran dilakukan untuk 711 polis produk bancassurance senilai Rp 802 miliar. Kesalahan investasi diduga menjadi penyebab sulitnya likuiditas perusahaan, sehingga bisa gagal membayarkan polis.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus memantau permasalahan tersebut.
OJK menyambut baik upaya yang telah dilakukan oleh Direksi dan pemegang saham PT Jiwasraya (Persero) berkaitan dengan missmatch, sebagaimana dapat terjadi dalam pengelolaan investasi.
"OJK akan memonitor kesepakatan yang telah dicapai antara PT Jiwasraya (Persero) dengan pemegang polis, sehingga masing-masing pihak memiliki kejelasan mengenai kewajiban yang jatuh tempo, dengan berbagai opsi yang dipahami dan disetujui oleh kedua belah pihak," Kata Kepala Eksekutif Pengawas IKNB OJK, Riswinandi, dalam keterangan persnya.
(dru) Next Article Simak, Ini Janji Jiwasraya kepada Para Pemegang Polisnya
Posisi sebelumya, Hexana merupakan Direktur Investasi dan IT Jiwasraya. Ia dilantik pada 2018.
Hexana cukup lama berkarier di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) (BRI) sebelum berhijrah ke Jiwasraya.
![]() |
Pada tahun 2016, Ia menjabat sebagai SEVP Treasury dan Global Service BRI. Ia menjabat posisi tersebut selama 2 tahun. Mundur ke belakang lagi, Hexana pernah menduduki jabatan SEVP IT Strategy dan Development BRI selama 1 tahun.
Hexana berkarier di BRI sejak tahun 1998. Ia juga pernah menduduki Head of Global Market BRI pada 1999-2007.
![]() |
"Pergantian pucuk pimpinan ini dilakukan dalam rangka Jiwasraya menuju pengembangan bisnis baru yang berbasis Information Technology (IT). Termasuk juga sebagai penguatan investasi perusahaan dan sekaligus melakukan regenerasi untuk menciptakan kepemimpinan yang berkelanjutan di Jiwasraya," demikian keterangan resmi Kementerian BUMN seperti dikutip CNBC Indonesia, Selasa (7/11/2018).
Hexana juga akan menerapkan manajemen risiko secara disiplin dalam pengelolaan investasi keuangan. Termasuk juga meningkatkan kerja sama penyediaan layanan kebutuhan asuransi jiwa bagi BUMN.
"Kami akan melanjutkan dan terus mengembangkan program-program yang sudah dirintis bersama Bapak Asmawi demi Jiwasraya yang lebih baik dan modern. Dalam kesempatan ini saya mewakili Jiwasraya mengucapkan terima kasih atas bimbingan dan kerja samanya selama ini. Semoga saya juga bisa mengemban tugas ini dengan baik," kata Hexana.
Perusahaan asuransi jiwa tertua di Indonesia ini memang tengah dirundung masalah. Jiwasraya terpaksa menunda pembayaran kewajiban polis yang jatuh tempo. Penundaan pembayaran dilakukan untuk 711 polis produk bancassurance senilai Rp 802 miliar. Kesalahan investasi diduga menjadi penyebab sulitnya likuiditas perusahaan, sehingga bisa gagal membayarkan polis.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus memantau permasalahan tersebut.
OJK menyambut baik upaya yang telah dilakukan oleh Direksi dan pemegang saham PT Jiwasraya (Persero) berkaitan dengan missmatch, sebagaimana dapat terjadi dalam pengelolaan investasi.
"OJK akan memonitor kesepakatan yang telah dicapai antara PT Jiwasraya (Persero) dengan pemegang polis, sehingga masing-masing pihak memiliki kejelasan mengenai kewajiban yang jatuh tempo, dengan berbagai opsi yang dipahami dan disetujui oleh kedua belah pihak," Kata Kepala Eksekutif Pengawas IKNB OJK, Riswinandi, dalam keterangan persnya.
(dru) Next Article Simak, Ini Janji Jiwasraya kepada Para Pemegang Polisnya
Most Popular