Sudah Punya Pendapatan Tetap, Mengapa Perlu Bisnis Sampingan?

Linda Sari Hasibuan, CNBC Indonesia
29 September 2018 13:30
Selama ini, banyak orang menggantungkan hidup berbekal penghasilan dari tempat mereka bekerja.
Foto: Desain : Freepik.com
Jakarta, CNBC Indonesia - Selama ini, banyak orang menggantungkan hidup berbekal penghasilan dari tempat mereka bekerja. Kenyataannya, mereka bisa memanfaatkan waktu mendapatkan pendapatan lebih dari bisnis sampingan.

Seperti dilansir CNBC International, Sabtu (29/9/2018), The Hartford (perusahaan asuransi) melakukan survei online kepada 4.135 orang Dewasa AS pada Mei lalu. Hasilnya, sebanyak 1.033 di antara mereka atau lebih dari 20% memiliki bisnis sampingan.

Apabila diperinci, lebih dari separuh pemilik bisnis paruh waktu itu, bekerja penuh waktu. Mereka pun mengaku membutuhkan sekitar 10 jam atau lebih sedikit setiap minggu. 


Namun, temuan yang paling menarik adalah hampir dua pertiga responden mengatakan keuangan adalah pendorong utama memulai bisnis sampingan. Itu masuk akal, kata Nick Loper, pendiri Side Hustle Nation.

Loper memulai bisnis sampingan yang pertama demi uang dan lama kelamaah hal itu tumbuh menjadi sebuah spirit. Hasrat Loper saat ini dalam berbisnis begitu bergolak.

Side Hustle Nation merupakan komunitas yang berkembang dari para pengusaha paruh waktu yang sebelumnya memiliki kemandirian finansial melalui usaha kecil.

Dia memiliki situs yang mencakup segudang aspek, mulai dari daftar ide hingga informasi tentang pemasaran, memulai blog, dan dukungan untuk calon hustlers.

Loper sendiri memulai bisnis sampingan dengan menciptakan situs perbandingan belanja alas kaki pada 2004. Meski bukanlah proyek yang sukses, terdapat hikmah yang dipetik karena pertumbuhan e-commerce menjadikannya model bisnis yang layak.

"Jika Anda melakukannya hanya demi uang, Anda tidak mungkin memiliki motivasi untuk terus berjalan jika Anda tidak melihat hasil atau pengembalian segera. Begitu mulai bekerja, apakah [uang] cukup untuk membuatmu terus?," kata Loper seperti yang dilansir CNBC International.

Loper menuturkan kesibukan di dalam bisnis sampingan haruslah menyenangkan. Kemudian aspek yang terbaik adalah tetap berpikiran terbuka tentang kemungkinan bisnis berjalan.

Menurut dia, tak sedikit orang jatuh ke dalam perangkap dan berpikir mereka membutuhkan ide perubahan paradigma dalam bisnis yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Tetapi kebanyakan ide bisnis telah dilakukan.

Dia menunjuk ke Google dan menemukan menjamurnya banyak restoran sushi di banyak lingkungan. Ini sebagai bukti bisnis yang sukses tidak perlu membuka lahan baru, tapi mencoba berbisnis hal baru untuk jangka waktu terbatas.

"Jika Anda melihat sejumlah hasil, fantastis. Jika tidak berfungsi, lanjutkan saja ke ide berikutnya di daftar Anda," kata dia.


Meskipun pemilik usaha kecil menginginkan penghasilan tambahan, untuk sebagian besar, tidak cukup mengambil bisnis penuh waktu. Hanya sekitar 25 persen dari pemilik bisnis sampingan mengatakan bisnis mereka bisa menjadi pekerjaan penuh waktu atau sumber utama pendapatan, meskipun itu sangat tidak mungkin.

Dia mengutip dari seorang teman yang berkata orang-orang yang akan menjadi primadona untuk sukses adalah orang-orang yang sudah memikirkan diri mereka sendiri sebagai pengusaha. Mereka sedang melakukan transisi.

(miq/miq) Next Article Baru 21 Tahun Sudah Punya Rp 800 Juta Lebih, Simak Kisahnya!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular