
Bunga Bank Tak Stabil, Telkom Pilih Terbitkan MTN
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
29 August 2018 17:47

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) berencana menerbitkan surat utang jangka menengah (medium term notes/MTN) dan MTN Syariah Ijarah untuk reprofiling sebagian utang milik perseroan.
Direktur Keuangan TLKM Harry M. Zen mengatakan reprofiling utang tersebut merupakan salah satu cara di tengah fluktuasinya tingkat suku bunga utang saat ini.
"Sebenarnya kami punya pinjaman bank, itu kan belum kami tarik ya. Nah jadi kami ganti saja dengan penerbitan MTN jadi reprofiling karena bunganya tetap," ungkapnya usai paparan publik perseroan di acara Investor Summit 2018, Rabu (29/8/18).
Sementara itu, saat ini proses penerbitan MTN tersebut sedang dalam tahapan finalisasi kupon dan diperkirakan rampung pada pekan depan.
Sedangkan untuk bookbuilding dari instrumen utang ini telah diselesaikan pada minggu ini dengan nilai kupon yang masih tetap (fix) di kisaran 7,25% hingga 8,75%.
"Pricing sebenarnya sudah selesai tapi belum tandatangan (signing) saja, sedangkan untuk penerbitan MTN ini hampir sekitar 60% itu dari perbankan tepatnya itu kepada arranger ya," tambahnya.
Lebih lanjut, nantinya dana yang dihasilkan dalam penerbitan MTN tersebut akan digunakan perseroan untuk pengembangan bisnis TLKM dan masuk dalam anggaran belanja modal (capital expenditure/capex).
Tahun ini perseroan belum memiliki rencana untuk menambah instrumen pendanaan baru dalam membantu dana pengembangan bisnis.
"Untuk tahun ini boleh dibiliang kita sudah selesai untuk financing jadi ini yang terakhir. Tahun depan kita masih proses awal untuk budgeting, jadi tahun depan belum ada yang kami share," ungkap Harry.
Sebelumnya TLKM berencana untuk menerbitkan surat utang jangka menengah (medium term notes/MTN) dan MTN Syariah Ijarah dengan target penerbitan sebesar Rp 1,5 triliun.
Surat utang ini akan diterbitkan dalam tiga seri. Seri A dengan tenor 1 tahun dan range kupon 7,25%-8%, seri B sepanjang 2 tahun dengan kupon 7,5%-8,5% dan seri C sepanjang 3 tahun dengan kisaran kupo 7,75%-8,75%.
Adapun penjamin pelaksana emisi efek untuk instrumen yang diterbitkan oleh perusahaan telekomunikasi milik pemerintah ini antara lain Bahana Sekuritas, BNI Sekuritas, Danareksa Sekuritas, CGS-CIMB Sekuritas dan Mandiri Sekuritas.
(hps/hps) Next Article Dolar AS Masih Tinggi, Kopi Singa Terbitkan MTN Rp 74,34 M
Direktur Keuangan TLKM Harry M. Zen mengatakan reprofiling utang tersebut merupakan salah satu cara di tengah fluktuasinya tingkat suku bunga utang saat ini.
"Sebenarnya kami punya pinjaman bank, itu kan belum kami tarik ya. Nah jadi kami ganti saja dengan penerbitan MTN jadi reprofiling karena bunganya tetap," ungkapnya usai paparan publik perseroan di acara Investor Summit 2018, Rabu (29/8/18).
Sedangkan untuk bookbuilding dari instrumen utang ini telah diselesaikan pada minggu ini dengan nilai kupon yang masih tetap (fix) di kisaran 7,25% hingga 8,75%.
"Pricing sebenarnya sudah selesai tapi belum tandatangan (signing) saja, sedangkan untuk penerbitan MTN ini hampir sekitar 60% itu dari perbankan tepatnya itu kepada arranger ya," tambahnya.
Lebih lanjut, nantinya dana yang dihasilkan dalam penerbitan MTN tersebut akan digunakan perseroan untuk pengembangan bisnis TLKM dan masuk dalam anggaran belanja modal (capital expenditure/capex).
Tahun ini perseroan belum memiliki rencana untuk menambah instrumen pendanaan baru dalam membantu dana pengembangan bisnis.
"Untuk tahun ini boleh dibiliang kita sudah selesai untuk financing jadi ini yang terakhir. Tahun depan kita masih proses awal untuk budgeting, jadi tahun depan belum ada yang kami share," ungkap Harry.
Sebelumnya TLKM berencana untuk menerbitkan surat utang jangka menengah (medium term notes/MTN) dan MTN Syariah Ijarah dengan target penerbitan sebesar Rp 1,5 triliun.
Surat utang ini akan diterbitkan dalam tiga seri. Seri A dengan tenor 1 tahun dan range kupon 7,25%-8%, seri B sepanjang 2 tahun dengan kupon 7,5%-8,5% dan seri C sepanjang 3 tahun dengan kisaran kupo 7,75%-8,75%.
Adapun penjamin pelaksana emisi efek untuk instrumen yang diterbitkan oleh perusahaan telekomunikasi milik pemerintah ini antara lain Bahana Sekuritas, BNI Sekuritas, Danareksa Sekuritas, CGS-CIMB Sekuritas dan Mandiri Sekuritas.
(hps/hps) Next Article Dolar AS Masih Tinggi, Kopi Singa Terbitkan MTN Rp 74,34 M
Most Popular