
Tokopedia & Bukalapak Bidik Kampus-kampus Jual Reksa Dana
Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
28 August 2018 17:36

Jakarta, CNBC Indonesia - Tokopedia, Bukalapak, dan Bareksa membuka peluang kerja sama penjualan produk investasi generik pasar modal reksa dana ke galeri investasi di kampus-kampus Indonesia. Ketiganya, yang merupakan lapak elektronik (market place) penjualan reksa dana, terus mengembangkan basis investor.
"Semuanya negotiable [dapat dinegosiasikan]. Kami memang memiliki program sharing [berbagi ilmu] ke dunia edukasi, salah satunya kampus. Kami senang masuk ke ekosistem itu. Kami siap," ujar Destya Danang pradityo, Head of Financial & Payment Services BukaLapak dalam seminar hari ini (27/8/18).
Negosiasi itu, tuturnya, terkait dengan beban yang dibebankan kepada investor dan potensi bagi hasilnya dengan agen-agen penjualan reksa dana.
Dia mengatakan saat ini perusahaan tidak mengambil untung dalam jumlah besar karena ingin membesarkan bisnisnya dulu. Jika ada keuntungan dari penjualan reksa dana itu, maka dana tersebut akan digunakan untuk mendanai promosi sehingga dampaknya akan lebih besar kepada industri reksa dana dan penambahan investor.
Sambutan dengan tangan terbuka juga disampaikan Head of Fintech Tokopedia Samuel Sentana dan Direktur Utama PT Bareksa Portal Investasi Ady F. Pangerang. Ady menambahkan saat ini program edukasi dan sosialisasi perusahaan masih tetap berjalan, salah satunya ke universitas.
Hal tersebut disampaikan ketiganya menanggapi permintaan dosen yang menjadi salah satu peserta seminar "Berinvestasi dengan Mudah di Era Ekonomi Digital" yang diadakan hari ini. Seminar tersebut bertujuan membuka rangkaian Investor Summit 2018 di Gedung Bursa Efek Indonesia.
Seorang peserta seminar lain yang merupakan mahasisnya juga meminta jadwal untuk sosialisasi dari ketiga panelis seminar terkait dengan materi reksa dana. Dia menyatakan saat ini pengetahuan tentang reksa dana di antara teman-teman kampusnya justru kurang dibandingkan dengan pengetahuan saham.
"Saat ini saya baru mengerti investasi saham saja, reksa dana belum, karena di galeri investasi kami di kampus yang disampaikan utamanya adalah saham."
Saat ini, Tokopedia dan Bukalapak merupakan gerai atau perpanjangan tangan penjualan reksa dana dari Bareksa. Bareksa menjadi perusahaan teknologi informasi yang mengantongi izin sebagai perusahaan efek yang mengantongi izin sebagai agen penjual reksa dana (APERD) dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Dalam portofolionya, Tokopedia baru memasarkan satu reksa dana yaitu reksa dana pasar uang bernama Syailendra Dana Kas yang dikelola PT Syailendra Capital. Saat ini, Tokopedia berencana memasarkan satu reksa dana pasar uang lagi yang menggunakan prinsip syariah.
(irv/hps) Next Article Ini Tips Memilih Reksa Dana Agar Tak Terjebak MI "Nakal"
"Semuanya negotiable [dapat dinegosiasikan]. Kami memang memiliki program sharing [berbagi ilmu] ke dunia edukasi, salah satunya kampus. Kami senang masuk ke ekosistem itu. Kami siap," ujar Destya Danang pradityo, Head of Financial & Payment Services BukaLapak dalam seminar hari ini (27/8/18).
Negosiasi itu, tuturnya, terkait dengan beban yang dibebankan kepada investor dan potensi bagi hasilnya dengan agen-agen penjualan reksa dana.
Sambutan dengan tangan terbuka juga disampaikan Head of Fintech Tokopedia Samuel Sentana dan Direktur Utama PT Bareksa Portal Investasi Ady F. Pangerang. Ady menambahkan saat ini program edukasi dan sosialisasi perusahaan masih tetap berjalan, salah satunya ke universitas.
Hal tersebut disampaikan ketiganya menanggapi permintaan dosen yang menjadi salah satu peserta seminar "Berinvestasi dengan Mudah di Era Ekonomi Digital" yang diadakan hari ini. Seminar tersebut bertujuan membuka rangkaian Investor Summit 2018 di Gedung Bursa Efek Indonesia.
Seorang peserta seminar lain yang merupakan mahasisnya juga meminta jadwal untuk sosialisasi dari ketiga panelis seminar terkait dengan materi reksa dana. Dia menyatakan saat ini pengetahuan tentang reksa dana di antara teman-teman kampusnya justru kurang dibandingkan dengan pengetahuan saham.
"Saat ini saya baru mengerti investasi saham saja, reksa dana belum, karena di galeri investasi kami di kampus yang disampaikan utamanya adalah saham."
Saat ini, Tokopedia dan Bukalapak merupakan gerai atau perpanjangan tangan penjualan reksa dana dari Bareksa. Bareksa menjadi perusahaan teknologi informasi yang mengantongi izin sebagai perusahaan efek yang mengantongi izin sebagai agen penjual reksa dana (APERD) dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Dalam portofolionya, Tokopedia baru memasarkan satu reksa dana yaitu reksa dana pasar uang bernama Syailendra Dana Kas yang dikelola PT Syailendra Capital. Saat ini, Tokopedia berencana memasarkan satu reksa dana pasar uang lagi yang menggunakan prinsip syariah.
Di sisi lain, Bukalapak sudah memasarkan 10 reksa dana dari berbagai jenis reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran, dareksa dana saham dari total tujuh perusahaan manajer investasi.
Bareksa sudah memasarkan puluhan reksa dana yang dikelola dari 31 manajer investasi.
Bareksa sudah memasarkan puluhan reksa dana yang dikelola dari 31 manajer investasi.
(irv/hps) Next Article Ini Tips Memilih Reksa Dana Agar Tak Terjebak MI "Nakal"
Most Popular