
Investor Wait and See, Bursa Asia Masih Rentan Koreksi
Tim CNBC Indonesia, CNBC Indonesia
20 March 2018 08:34

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa-bursa utama Asia dihantui virus koreksi. Pada pembukaan perdagangan hari ini bursa-bursa utama Asia dibuka melemah yang terpengaruhi bursa saham Amerika Serikat, Wall Street.
Pada pembukaan perdagangan hari indeks Nikkei 225 turun 1,85% ke 21.297,98 poin. Penurunan ini dipengaruhi saham emiten elektronik dan kosmetik. Saham Sumco Corp turun 4,32%, saham Yaskawa Electric Corp 3,73% dan sahamShiseido Corp 3,51%.
Dari Korea Selatan, indeks Hang Seng dibuka melemah 0,6% ke 31.315,42. Pemberat bursa Korea Selatan pada awal perdagangan ini berasal dari saham sektor jasa keuangan, properti dan pengembang games. Saham Ping An Insurance Grup Co Ltd turun 2,68%, CK Asset Holding Co Ltd turun 1,8% dan saham Galaxy Entertaiment Co Ltd turun 1,68%.
Adapun indeks Kospi melemah 0,74%. Bursa Korea Selatan ini terbebani penurunan saham sektor kontruksi. Saham Tongyang Networks Corp turun 12%, saham Daewon Cable Co Ltd turun 6,04% dan saham In The F Co Ltd turun 5,23%.
Pada penutupan perdagangan kemarin Wall Street memang terkoreksi lumayan Dalam. Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 1,35%, S&P 500 melemah 1,42%, dan Nasdaq berkurang 1,8%.
Pada hari ini pelaku pasar Asia masih memilih wait and see (menunggu) perkembangan kabar dari AS namun potensi untuk melanjutkan koreksi terbuka lebar terbawa sentimen Wall Street.
Pelaku pasar akan mencermati kabar dari AS. Pelaku pasar masih mengantisipasi pertemuan dewan gubernur the Federal Reserve/The Fed pada 20-21 Maret mendatang waktu setempat guna mengetahui arah kebijakan moneter Amerika Serikat (AS) ke depan.
sentimen negatif lainnya datang dari risiko perang dagang yang ternyata masih membuat pasar grogi. Penerapan bea masuk untuk baja dan aluminium bisa membuat suasana pertemuan G20 di Buenos Aires (Argentina) menjadi mendung.
(roy/roy) Next Article Credit Suisse: Bursa Asia Menjanjikan di 2021, Termasuk RI?
Pada pembukaan perdagangan hari indeks Nikkei 225 turun 1,85% ke 21.297,98 poin. Penurunan ini dipengaruhi saham emiten elektronik dan kosmetik. Saham Sumco Corp turun 4,32%, saham Yaskawa Electric Corp 3,73% dan sahamShiseido Corp 3,51%.
Dari Korea Selatan, indeks Hang Seng dibuka melemah 0,6% ke 31.315,42. Pemberat bursa Korea Selatan pada awal perdagangan ini berasal dari saham sektor jasa keuangan, properti dan pengembang games. Saham Ping An Insurance Grup Co Ltd turun 2,68%, CK Asset Holding Co Ltd turun 1,8% dan saham Galaxy Entertaiment Co Ltd turun 1,68%.
Pada penutupan perdagangan kemarin Wall Street memang terkoreksi lumayan Dalam. Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 1,35%, S&P 500 melemah 1,42%, dan Nasdaq berkurang 1,8%.
Pada hari ini pelaku pasar Asia masih memilih wait and see (menunggu) perkembangan kabar dari AS namun potensi untuk melanjutkan koreksi terbuka lebar terbawa sentimen Wall Street.
Pelaku pasar akan mencermati kabar dari AS. Pelaku pasar masih mengantisipasi pertemuan dewan gubernur the Federal Reserve/The Fed pada 20-21 Maret mendatang waktu setempat guna mengetahui arah kebijakan moneter Amerika Serikat (AS) ke depan.
sentimen negatif lainnya datang dari risiko perang dagang yang ternyata masih membuat pasar grogi. Penerapan bea masuk untuk baja dan aluminium bisa membuat suasana pertemuan G20 di Buenos Aires (Argentina) menjadi mendung.
(roy/roy) Next Article Credit Suisse: Bursa Asia Menjanjikan di 2021, Termasuk RI?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular