Asuransi Diminta Gak Boleh Persulit Klaim Korban Bencana Sumatera
Jakarta, CNBC Indonesia - Asosiasi Asuransi Jiwa Indoneesia (AAJI) mengimbau para perusahaan asuransi agar mempermudah proses klaim bagi pemegang polis yang berada di wilayah terdampak bencana banjir Pulau Sumatera.
Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon mengatakan, pihaknya telah mengeluarkan surat edaran (SE) dan berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait dengan bencana yang terjadi di tiga Provinsi tersebut. Adapun imbauan tersebut dibagi dua.
Pertama, perusahaan asuransi diminta secara aktif mencoba mencari tahu nasabah pemegang polisnya yang mungkin ikut terdampak musibah banjir Sumatera. Hal ini bisa dilakukan melalui kantor pemasaran setempat.
"Saya tahu sebagian perusahaan asuransi sudah mencoba menghubungi nasabahnya, bahkan juga mencoba menghubungi pegawainya yang ada di wilayah tersebut, tapi ternyata, kontak tidak selalu mudah untuk minggu kemarin, semoga di minggu-minggu ke depan ini jadi lebih mudah," jelas Budi dalam Konferensi Pers AAJI di Jakarta, Senin, (8/12/2025).
Kedua, AAJI mengantisipasi bahwa ada kemungkinan banjir ini membuat beberapa dokumen, dan dokumen pendukung untuk mengajukan klaim hilang atau rusak. Sehingga, AAJI meminta anggotanya agar mempermudah persyaratan dokumennya.
"Karena ketika diperjanjikan, misal untuk klaim supporting dokumennya adalah dokumen ABCDE, ya kadang-kadang ABCDE-nya harus ada. Tapi ketika salah satu, salah duanya nggak ada karena bencana sebesar Sumatera ini, tetap harus ada solusi buat pemegang polis kami," jelasnya.
Lebih jauh, Budi memperkirakan, exposure nilai manfaat atau uang pertanggungan asuransi yang ditanggung di wilayah Banda Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat mencapai triliunan rupiah. Sementara untuk perkiraan klaim kematian asuransi jiwa diperkirakan mencapai Rp50 miliar-Rp100 miliar.
"Tapi kan tidak semuanya kena musibah. Jadi kami coba estimasi dari jumlah korban meninggal dunia yang kira-kira mungkin harus kita bayar nilainya antara Rp50 miliar sampai mungkin Rp100 miliar," jelasnya.
Sebagai gambaran, Korban bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat terus bertambah.Jumlah korban meninggal kini tercatat 969 jiwa, Rabu pagi (10/12/2025).
Dari data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga pukul 9.11 WIB, total korban luka bencana di tiga provinsi itu mencapai 5.000 orang. Selain itu ada juga 262 jiwa korban yang masih hilang.
Adapun bencana ini juga merusak infrastruktur hingga hunian. Dari data itu tercatat ada 157,9 ribu di 52 kabupaten terdampak. 1.200 fasilitas umum, 215 fasilitas kesehatan, 584 fasilitas pendidikan, 423 rumah ibadah, 287 gedung kantor, dan 498 jembatan
(ayh/ayh)[Gambas:Video CNBC]