LABA Buka Suara Perihal Deportasi An Shaohong, Akui Putus Kontak
Bandung, CNBC Indonesia - PT Green Power Group Tbk. (LABA) buka suara mengenai presiden direkturnya, An Shaohong yang dideportasi ke China. Dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), perusahaan itu mengaku belum mendapat informasi resmi dari lembaga yang bersangkutan mengenai deportasi tersebut.
Lantas, LABA mengaku tidak mengetahui persis permasalahan yang sedang dihadapi yang mengakibatkan Shaohong harus dideportasi ke negara asalnya. Bahkan, perusahaan mengaku telah putus kontak dengan pemimpin perusahaan tersebut.
"Perseroan sekarang juga dalam status hilang kontak dengan Bapak An Shaohong dan tidak mengetahui keberadaannya. Perseroan juga terus mengikut sumber berita yang ada," kata Corporate Secretary LABA, Lu Haiying dalam keterbukaan informasi yang dikutip Selasa (9/12/2025).
Ia juga mengaku tidak mengetahui kabar yang beredar di media sosial TikTok bahwa Shaohong melakukan pelanggaran Keimigrasian yang berupa tidak melaporkan pada aplikasi Aplikasi Pengawasan Orang Asing (APOA) dan merupakan DPO dari negara asalnya.
LABA menegaskan bahwa apabila terdapat permasalahan keimigrasian atau administratif yang melibatkan An Shaohong, itu merupakan urusan pribadi yang bersangkutan dan tidak berkaitan dengan kegiatan usaha operasional perusahaan.
"Lebih lanjut Perseroan menegaskan bahwa Perseroan tidak ikut terlibat dan tidak mengetahui terkait dengan kasus yang sedang dihadapi oleh Bapak An Shaohong, baik yang ada di dalam negeri maupun dari negara asalnya," terang Haiying.
Sebelumnya, LABA juga telah menerbitkan keterbukaan informasi dan akan mengeluarkan lagi bila terdapat informasi lebih lanjut yang bersifat material.
LABA telah menyampaikan pemberitahuan mengenai rencana Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 5 Desember 2025 lalu. Jika diperlukan adanya penyesuaian struktur organ perusahaa atas perihal ini, akan segera dapat dilaksanakan di bulan Januari 2026.
"Dan untuk tugas lainnya akan dilaksanakan oleh Direksi lainnya. Perseroan memastikan bahwa seluruh kondisi operasional Perseroan dapat berjalan secara normal dan tidak berdampak kepada kegiatan usaha Perseroan saat ini," ungkap Haiying.
Lebih lanjut, LABA memastikan tidak ada dampak signifikan terhadap operasional perusahaan. Tetapi, perusahaan mengakui adanya pergerakan fluktuatif pada sahamnya.
"Tim manajemen operasional tetap berada dalam kendali penuh dan mampu menjalankan seluruh aktivitas Perseroan secara normal. Operasional Perseroan, baik pada level induk maupun anak perusahaan, tetap berjalan normal, dan hingga saat ini tidak terdapat gangguan terhadap kegiatan bisnis maupun pelayanan publik. Hanya akan terjadi fluktuatif pada harga saham Perseroan mengenai sentimen yang ada," tutur Haiying.
Seperti diketahui, An Shaohong merupakan pejabat tinggi di beberapa perusahaan terbuka di Indonesia. Ia merupakan Presiden Direktur PT Green Power Group Tbk. (LABA), serta merupakan Komisaris Utama di PT Bangun Karya Perkasa Tbk. (KRYA) dan di PT Oscar Mitra Sukses Indonesia Tbk. (OLIV).
(fsd/fsd)[Gambas:Video CNBC]