Rupiah Ditutup Stagnan, Dolar AS Bertahan di Level Rp16.615
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah ditutup stagnan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Rabu (3/12/2025).
Melansir data Refinitiv menunjukkan rupiah bergerak sangat terbatas dan ditutup di sekitar Rp16.615/US$, mendekati posisi pembukaan rupiah di level Rp16.610/US$. Sepanjang perdagangan, rupiah diperdagangkan dalam rentang Rp16.610 - Rp16.635 per dolar AS.
Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) pada pukul 15.00 WIB terpantau tengah berada dalam zona pelemahan dengan terkoreksi sebesar 0,18% ke 99,177.
Kondisi stagnan ini terjadi meskipun dolar global tengah berada dalam tekanan. Pasar memperkirakan hampir 90% peluang The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 bps pada FOMC 10 Desember.
Prospek penunjukan Kevin Hassett sebagai Ketua The Fed berikutnya juga menambah tekanan pada dolar. Hassett dipandang sebagai sosok yang pro-pelonggaran moneter, sehingga menimbulkan pandangan bearish dari investor global.
Tekanan dolar semakin kuat seiring pandangan analis internasional. Tim Baker dari Deutsche Bank menilai dolar masih berpotensi turun sekitar 2% selama Desember. Selain itu, analis OCBC juga melihat dolar akan melemah hingga 2026 seiring turunnya selisih suku bunga AS dengan negara lain.
Presiden Spectra Markets, Brent Donnelly, merangkum kondisi pasar global. Pasar sudah kelebihan posisi dolar, sementara kondisi fiskal AS memburuk, suku bunga nominal berada di puncaknya dan akan turun, dan dolar memasuki periode musiman yang cenderung melemah.
(evw/evw)