BI: Ketidakpastian Dunia Masih Tinggi, Belum Tahu Kapan Berakhir

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Jumat, 28/11/2025 20:01 WIB
Foto: Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo saat konferensi pers Hasil Rapat Berkala KSSK IV Tahun 2025 di Jakarta, Senin (3/11/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengungkapkan masih tingginya ketidakpastian ekonomi global, saat memberikan pidato kunci dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2025 di hadapan Presiden Prabowo Subianto.

"Bapak Presiden dan hadirin, ketidakpastian dunia masih tinggi," kata Perry dalam acara PTBI 2025 di Gedung Graha Bhasvara Icchana, Kompleks Kantor Pusat Bank Indonesia, Jakarta, Jumat (28/11/2025).

Ia menyebut, belum jelasnya arah ekonomi global hingga saat ini disebabkan oleh masih tingginya iklim kebijakan proteksionisme di berbagai negara ekonomi dengan kekuatan besar seperti AS.


Kebijakan proteksionisme itu telah meredupkan prinsip multilateralisme yang selama ini memperkuat kerja sama dan perdagangan global.

Ketidakpastian akibat proteksionisme dan masih tingginya tensi konflik geopolitik ia sebut telah menekan laju pertumbuhan ekonomi banyak negara hingga membuat kebutuhan pembiayaan pembangunan dalam anggaran negaranya masing-masing negara makin tinggi.

Tingginya kebutuhan pembiayaan itu juga turut membuat tren utang negara-negara dunia makin tinggi saat ini hingga mengerek tingkat suku bunga acuan dan membuat rentan sistem keuangan dunia.

"Tingginya utang pemerintah dan suku bunga di negara maju karena defisit fiskal terlalu besar, membuat tingginya kerentanan sistem keuangan dunia," ungkap Perry.


(arj/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Sesuai Prediksi, BI Tahan Suku Bunga Acuan di 4,75%