Harganya Naik Ratusan Persen, BEI Pantau Ketat 5 Saham Ini
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) memantau ketat pola pergerakan Unusual Market Activity (UMA) atas lima saham sekaligus mulai Rabu, (26/11/2025). Emiten ini dipantau karena terjadi kenaikan harga saham yang tidak wajar.
Adapun kelima emiten yang dimaksud antara lain, PT Pacific Strategic Financial Tbk. (APIC), PT Bank Aladin Syariah Tbk. (BANK), PT Transcoal Pacific Tbk. (TCPI), PT Bhakti Multi Artha Tbk. (BHAT), dan PT Saraswanti Indoland Development Tbk. (SWID).
Mengutip keterbukaan informasi BEI, saham tersebut bergerak di luar kebiasaan (Unusual Market Activity). Langkah tersebut dilakukan untuk melindungi investor, khususnya pemegang saham ketiga emiten tersebut.
"Pengumuman Unusual Market Activity (UMA) tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal," tulis manajemen BEI, dikutip dari laman resminya.
Informasi terakhir mengenai APIC yang merupakan emiten finansial ini adalah informasi tanggal 7 November 2025 yang dipublikasikan melalui website PT Bursa Efek Indonesia perihal laporan bulanan registrasi pemegang efek.
"Sehubungan dengan terjadinya UMA atas saham APIC tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini," tulisnya.
Mengutip data pasar, saham APIC bergerak turun 1,20% di harga Rp1.235 per saham pada perdagangan hari ini. Di sisi lain, saham APIC telah naik 10,76% selama satu bulan. Sementara dalam year to date naik 11.26%.
Dengan pengumuman ini, para investor diharapkan untuk memperhatikan jawaban emiten atas permintaan konfirmasi Bursa, mencermati kinerja emiten dan keterbukaan informasinya, mengkaji kembali rencana corporate action emiten apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS, serta mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.
Sama halnya dengan APIC, BEI juga memberi perhatian khusus bagi saham BANK karena adanya volatilitas transaksi yang dianggap tak wajar. Adapun keterangan terakhir soal BANK tertuang pada keterbukaan informasi tanggal 11 November 2025 perihal pemberitahuan rencana Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa.
Selama perdagangan hari ini, saham emiten perbankan ini naik 1,02% di level Rp990. Adapun saham BANK telah melesat 17.16% selama sebulan, dan naik 22.98% selama year to date (YTD).
Di sisi lain, perusahaan TCPI juga dipelototi BEI akibat transaksinya yang tidak wajar. Padahal, sebelumnya, perseroan telah mempublikasikan penyampaian materi public expose tahunan pada 18 November 2025.
Sepanjang perdagangan kemarin, TCPI bergerak turun 0,68% di level Rp7.300 per saham. Adapun sebulan ke belakang sahamnya telah turun 0.34% dan secara year to date naik 9.77%.
Tak sampai di situ, bursa juga menyoroti perdagangan saham BHAT dan SWID. Kedua emiten ini terakhir melaporkan keterbukaan informasi pada tanggal 6 November 2025 perihal laporan bulanan registrasi pemegang efek.
Adapun BHAT sahamnya telah naik 88.36% sebulan dan 285.28% year to date. Sementara SWID sahamnya telah melonjak 85.06% sebulan dan 133.33% year to date.
(ayh/ayh)[Gambas:Video CNBC]