SMIL Bidik Pendapatan Rp 600 M di 2026, Bisnis Ini Bakal Jadi Andalan
Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten penyewaan alat berat dan logistik PT Sarana Mitra Luas Tbk (SMIL) menargetkan pendapatan sebesar Rp 600 miliar pada tahun 2026. Optimisme ini didorong oleh strategi ekspansi perseroan ke sektor pertambangan batu bara, yang diharapkan menjadi sumber recurring income baru bagi SMIL.
Berdasarkan laporan keuangan 9 bulan di tahun ini, seperti dikutip dari keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (12/11/2025) total aset SMIL tercatat sebesar Rp 1,15 triliun, meningkat dari posisi Rp 1,11 triliun pada akhir 2024. Kenaikan ini menunjukkan strategi investasi perusahaan dalam memperkuat armada alat berat berjalan efektif.
Sementara itu, total liabilitas jangka pendek tercatat sebesar Rp 105,31 miliar, menandakan struktur keuangan yang sehat dan terkendali. Direktur Utama SMIL, Hadi Suhermin, menyatakan bahwa target Rp 600 miliar pada 2026 akan ditopang oleh peningkatan permintaan jasa alat berat di sektor tambang batu bara.
"Kami melihat ceruk pasar yang besar pada jasa penyewaan alat berat di kawasan tambang. Batu bara masih menjadi pilar utama ketahanan energi nasional, dan kami siap menjadi mitra strategis yang menyediakan alat berat dengan efisiensi dan keandalan tinggi," ujar Hadi dalam keterangannya dikutip Rabu (12/11/2025).
Untuk memperkuat posisinya, SMIL resmi memperluas lini usaha ke sektor pertambangan melalui skema joint operation (JO) dengan sejumlah mitra strategis di bawah payung Sarana Cipta Minergi (SCM), serta menggandeng PT Barakara dan PT ATOZ sebagai pemilik Izin Usaha Pertambangan (IUP). Dalam struktur kerja sama tersebut, SCM menguasai 40% saham operasional, sementara SMIL bertindak sebagai penyedia alat berat utama - mulai dari dump truck, excavator, dozer, hingga support equipment lainnya.
Tambang baru yang dikelola melalui JO tersebut berlokasi di Painan, Sumatera Barat, dengan target produksi awal 200 ribu metrik ton per bulan, dan potensi peningkatan hingga 500 ribu ton per bulan.
(ayh/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Efek Danantara! 7 Saham Ini Tiba-Tiba Melonjak Tajam