BEI Pelototi 3 Saham Ini Karena Pergerakan Tak Wajar
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) memantau ketat pola pergerakan Unusual Market Activity (UMA) atas Saham PT Meta Epsi Tbk. (MTPS), PT Bumi Benowo Sukses Sejahtera Tbk. (BBSS) dan PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk. (BIPI) mulai Rabu, (29/10/2025). Emiten ini dipantau karena terjadi kenaikan harga saham yang tidak wajar.
Mengutip keterbukaan informasi BEI, saham tersebut bergerak di luar kebiasaan (Unusual Market Activity). Langkah tersebut dilakukan untuk melindungi investor, khususnya pemegang saham ketiga emiten tersebut.
"Pengumuman Unusual Market Activity (UMA) tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal," tulis manajemen BEI, dikutip dari laman resminya.
Informasi terakhir mengenai MTPS yang merupakan emiten pembangkit listrik ini adalah informasi tanggal 8 Oktober 2025 yang dipublikasikan melalui website PT Bursa Efek Indonesia perihal Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek.
"Sehubungan dengan terjadinya UMA atas saham MTPS tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini," tulisnya.
Mengutip data pasar, saham MTPS bergerak turun 9,72% di harga Rp79 per saham pada perdagangan Selasa, (28/10/2025). Di sisi lain, saham MTPS telah naik 32.27% selama satu bulan. Sementara dalam year to date naik 558.33%.
Dengan pengumuman ini, para investor diharapkan untuk memperhatikan jawaban emiten atas permintaan konfirmasi Bursa, mencermati kinerja emiten dan keterbukaan informasinya, mengkaji kembali rencana corporate action emiten apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS, serta mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.
Sama halnya dengan MTPS, BEI juga memberi perhatian khusus bagi saham BBSS karena adanya volatilitas transaksi yang dianggap tak wajar. Adapun keterangan terakhir soal BRRC tertuang pada keterbukaan informasi tanggal 28 Oktober 2025 perihal Penyampaian Laporan Keuangan Interim Yang Tidak Diaudit.
Selama perdagangan Selasa lalu, saham emiten properti ini naik 24,58% di level Rp446. Adapun saham BBSS telah melesat 33.53% selama sebulan, dan naik 197.33% selama year to date (YTD).
Di sisi lain, perusahaan infrastruktur BIPI juga dipelototi BEI akibat transaksinya yang tidak wajar. Padahal, sebelumnya, perseroan telah mempublikasikan laporan Penjelasan atas Volatilitas Transaksi pada tanggal 13 Oktober 2025.
Sepanjang perdagangan kemarin, BIPI bergerak turun 1,19% di level Rp83 per saham. Adapun sebulan ke belakang sahamnya telah turun 1.19% dan secara year to date turun 3.49%.
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Saham Bergerak Tak Wajar, BEI Pantau Ketat Saham NAIK dan GTBO